Bisnisbandung.com - Pengacara terkenal Hotman Paris Hutapea kembali menarik perhatian publik terkait pemilu.
Hotman Paris protes terhadap penggunaan Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) dalam menentukan penghitungan suara.
Hotman Paris menegaskan kekhawatirannya atas kebenaran hasil perhitungan suara yang ditentukan oleh alat tersebut.
Baca Juga: Kasur Bekas Cristiano Ronaldo Dilelang dengan Harga Mencengangkan untuk Tujuan Amal
Tim hukum pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Hotman Paris menyuarakan pertanyaan krusial terkait kontrol server dan keberlakuan Sirekap dalam proses perhitungan suara.
Dia menyoroti bahwa konfrontasi terhadap masalah ini tidak dapat dilakukan dalam sidang trial.
Namun menekankan bahwa terdapat instrumen lain untuk memeriksa keabsahan suara.
Dikutip dari youtube merdekadotcom, Menurut Hotman Paris "Penggunaan manual dan perhitungan berjenjang lebih relevan dibandingkan dengan penggunaan Sirekap dalam mengumumkan hasil perhitungan suara."
Hotman Paris menggarisbawahi "Pentingnya memastikan kebenaran hasil perhitungan suara dan menegaskan bahwa kecurangan atau kelemahan dalam proses tersebut harus diungkap."
Baca Juga: Erick Thohir Meminta Penyesuaian Jadwal Liga 1 dengan Agenda Timnas Indonesia
Hotman Paris menegaskan bahwa pertanyaan-pertanyaan yang diajukan merupakan upaya untuk memastikan integritas dan kejujuran dalam setiap tahapan penghitungan suara.
Protokol yang transparan dan akuntabel menjadi kunci dalam memastikan proses demokratis yang sehat.
"Ngapain kita riweu-riweu lagi bicara Sirekap," tegas Hotman Paris.
Meskipun protesnya memicu ketegangan, Hotman Paris menegaskan bahwa tujuannya adalah memastikan bahwa setiap suara dihitung dengan benar dan hasilnya adalah cerminan yang tepat dari keinginan rakyat.
Baca Juga: Manchester United Menyelenggarakan Bukber (Buka Bersama) sebagai Tanda Toleransi.
Artikel Terkait
Rocky Gerung: Isu Moral dan Etika Mendominasi Sidang MK, Bulu Kuduk Jokowi Kembali Berdiri
Analisis Rocky Gerung: Tak Hanya Anggota Elemen Utama PDIP Juga Tak Terima Kebijakan Jokowi
Waketum Gerindra Habiburokhman Bersyukur Angket Pemilu Tak Jadi Digulirkan
Tim Hukum Anies-Muhaimin Sebut Jokowi Terlibat Kampanye Terselubung untuk Prabowo-Gibran
Pesan Puan Soal Sidang Sengketa Hasil Pemilu 2024 di MK, Harus Memperkuat Demokrasi
Pandangan Yusril Ihza Mahendra tentang Perbedaan Subsidi dan Politik Uang