Disebut Hasto Ingin Rebut Kursi Ketum PDIP, Jokowi: Jangan Seperti Itu

photo author
- Rabu, 3 April 2024 | 19:30 WIB
Presiden Jokowi (dok youtube Sekretariat Presiden)
Presiden Jokowi (dok youtube Sekretariat Presiden)

Bisnisbandung.com - Presiden Jokowi atau Joko Widodo merespon pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto soal dirinya yang dikatakan ingin merebut kursi Ketua Umum PDIP dari Megawati Soekarnoputri.

Jokowi mengatakan hal tersebut sama sekali tidak benar dan ia juga menasehati Hasto untuk tidak memfitnah dirinya terus-menerus seperti itu.

Pernyataan tersebut disampaikan Jokowi saat ditanya wartawan di Jakarta pada Rabu 3 April 2024.

Baca Juga: Respons Ma'ruf Amin Soal 4 Menteri Jokowi Dipanggil di Sidang MK: Harus Hadir Lah

"Bukan Golkar? Katanya (Hasto) saya mau merebut Golkar, masa mau direbutin semua. Jangan seperti itu lah, jangan seperti itu," ucap Jokowi.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengungkap kepada media bahwa Presiden Jokowi pernah berencana untuk merebut kursi Ketua Umum Partai PDI Perjuangan (PDIP) dari Megawati Soekarnoputri. 

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Hasto saat menjadi narasumber dalam diskusi bedah buku berjudul "NU, PNI, dan Kekerasan Pemilu 1971" karya Ken Ward (1972) di Cikini, Jakarta Pusat, pada Selasa (2/4/2024).

Baca Juga: Kekhawatiran Rocky Gerung terhadap Endorsement Power Presiden Jokowi

Hasto menjelaskan rencana untuk merebut kursi Ketua Umum PDIP tersebut dilakukan oleh Jokowi dengan cara mengutus seorang menteri powerfull untuk bernegosiasi dengan Ryaas Rasyid.

"Rencana pengambilalihan PDI Perjuangan (PDIP). Jadi, jauh sebelum pemilu, beberapa bulan, antara lima-enam bulan. Ada seorang menteri powerfull. Supaya enggak salah, ini menteri powerfull ditugaskan untuk bertemu Ryaas Rasyid oleh Presiden Jokowi," ucap Hasto.

Setelah menteri powerfull ini bernegosiasi dengan Ryaas Rasyid, Hasto mengatakan Ryaas Rasyid ini kemudian berusaha membujuk Ibu Megawati untuk menyerahkan posisi Ketua Umum PDIP kepada Jokowi dalam rangka keuntungan politik.

Baca Juga: Romo Magnis Suseno: Penggunaan Bansos untuk Pemilu Sama dengan Pencurian

"Pak Ryaas Rasyid kemudian ditugaskan untuk membujuk Ibu Mega, agar kepemimpinan PDI Perjuangan diserahkan kepada Pak Jokowi. Jadi, dalam rangka kendaraan politik. Untuk 21 tahun ke depan," ujar Hasto

Hasto pun menyerukan kepada setiap parpol untuk berhati-hati terhadap kelicikan dari Presiden Joko Widodo yang ingin menggunakan segala cara untuk mempertahankan kekuasaannya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X