Rocky Gerung menjelaskan "Kedudukan Gubernur itu bukan lagi diatur oleh undang-undang sendiri yang memimpin aglomerasi ini tapi langsung dari Presiden".
"Jadi Prabowo pasti sudah mempersiapkan diri untuk menunjuk seseorang di situ," tambahnya.
"Yang jadi masalah sekarang adalah bagaimana menjelaskan pada Jokowi bahwa Gibran tidak akan memimpin DKI," ungkapnya.
Implikasi politiknya pun tak terhindarkan. Potensi penolakan Gibran sebagai Gubernur DKI menjadi perbincangan.
Sekaligus memunculkan upaya "mengamputasi" kekuasaan Jokowi dalam lingkaran politik.
Baca Juga: Barcelona Menghapus Empat Nama Calon Pelatih Baru, Pengganti Xavi Hernandez Masih Belum Jelas
Saran untuk Gibran, Kaesang, dan Bobby pun muncul, agar mereka berbicara dengan Jokowi terkait potensi penolakan dalam pilkada.
Hal ini sebagai bagian dari strategi untuk mengurangi beban politik yang menimpa Jokowi.
Rocky Gerung menekankan "Jadi sebetulnya secara umum suasana batin publik itu sedang menggerogoti kekuasaan Jokowi".
"Keputusan DPR kemarin tuh cukup menggembirakan dan itu harusnya sepadan dengan upaya kita untuk mengatakan bahwa Jokowi anda sudah tidak disukai," tutupnya.***
Artikel Terkait
Rocky Gerung: Jokowi Dinilai Membatalkan Ide Demokrasi dengan Penerbitan Perpu Cipta Kerja
Rocky Gerung: Boikot Pemilu dan Dinamika Politik Indonesia
Kasus Aiman Terkait Pemilu 2024 Dihentikan, Polisi Ungkap Alasannya
Presiden Jokowi Optimis Indonesia Bisa Kuasai 61% Saham Freeport
Golkar Percaya Soliditas Lebih Penting daripada Jatah Kursi Menteri dalam Kabinet Prabowo
Todung Mulya Lubis Tegaskan Pelantikan Tetap Sesuai Jadwal Meski Ada Pemungutan Suara Ulang