Bisnisbandung.com - Pada rentang menuju Pilpres 2024, pertarungan politik semakin memanas.
Satu dinamika menarik muncul terkait posisi Gibran Rakabuming dalam persaingan politik.
Dalam menyikapi dinamika politik ini, Jubir Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Fahri Hamzah memberikan pandangannya.
Baca Juga: Inilah Cara Orang Tua Membangunkan Anak yang Benar, Bisa Berdampak Besar di Masa Depan
Endorsement dari Joko Widodo (Jokowi) terhadap Gibran menimbulkan pro dan kontra, terutama terkait dampaknya terhadap kekuatan Prabowo Subianto.
Menurut politisi Fahri Hamzah yang dikutip dari youtube kompas, "Kehadiran Gibran sebenarnya menjadi celah bagi lawan-lawan politik untuk menyerang Prabowo.
Meskipun Prabowo memiliki figur yang kuat dalam dunia politik, kehadiran Gibran memberikan kesempatan bagi lawan politik untuk menyerang.
Fahri Hamzah menekankan "Kehadiran Gibran tidaklah merupakan bagian dari desain awal dalam koalisi politik".
Baca Juga: Kebiasaan Penyebab Anak Pendek, Pantesan Orang Indonesia Tingginya cuma Segitu
Sebaliknya, munculnya Gibran lebih sebagai respons terhadap kegagalan dalam koalisi, terutama dalam hal kesepakatan antara partai-partai politik, seperti PDIP.
Dalam perspektif Fahri Hamzah, Gibran memiliki peran penting dalam menyelamatkan koalisi, yang sebaliknya dapat menghindari kejatuhan koalisi tersebut.
Namun, ada perdebatan terkait dugaan pembangunan dinasti politik terkait keterlibatan Gibran dalam politik nasional.
Meskipun demikian, Fahri Hamzah menegaskan "Keterlibatan Gibran dalam politik merupakan hal yang wajar dan tidak melanggar hukum".
Tidak ada transaksi keuangan yang mencurigakan terkait dengan Gibran, namun tantangan hukum muncul secara alami sehubungan dengan keterlibatannya dalam politik.
Baca Juga: Tradisi Unik Ramadhan di 8 Negara Benua Eropa, Mulai dari Tembak Meriam Sampai Pergi ke Dokter
Artikel Terkait
Politikus PDI-P Darmadi Durianto: Keberhasilan DKJ sebagai Kota Global Bergantung pada Seriusnya Penanganan RUU
Rocky Gerung Kritik Langkah Politik Jokowi: Incar Partai Golkar
Kritik Tajam Rocky Gerung terhadap Sikap Anies dan Ganjar terkait Pemilu
Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari Soroti Keterlambatan KPU Jawa Barat dalam Rapat Pleno Rekapitulasi Suara
Luhut Binsar Pandjaitan: Golkar Harus Mandiri, Tidak Boleh Diatur oleh Pihak Luar
Bobby Nasution Siap Berlaga di Pilgub Sumut 2024, Dukungan dari Parpol Ternama