Bisnisbandung.com - Pemilihan umum adalah momen penting bagi sebuah negara, dan setiap tahapannya harus diawasi dengan ketat untuk memastikan keberlangsungan demokrasi.
Hal ini juga berlaku untuk pemungutan suara ulang (PSU) yang berlangsung di Kuala Lumpur, Minggu Siang (10/3/24).
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Republik Indonesia berperan aktif dalam memantau jalannya proses.
Tim Bawaslu Republik Indonesia telah dikerahkan untuk mengawasi secara langsung pemungutan suara ulang tersebut.
Dikutip dari halaman Bawaslu, Anggota Bawaslu Puadi mengatakan PSU berjalan dengan lancar namun masih sarat akan catatan.
Puadi menjelaskan "Saya perlu sampaikan pemantauan PSU, dari pagi sampai saat ini, tentunya apa yang dilakukan secara teknis oleh teman-teman penyelenggara sudah sesuai dengan prosedur".
"Hanya saja memang yang perlu jadi catatan itu partisipasi, kaitannya dengan pemilih ini tentunya berkurang," ungkapnya.
Baca Juga: Pasangan Hybrid Couple, Wanita Asal Spanyol Akan Jadi Wanita Pertama yang Nikahi AI Hologram
Tugas utama mereka adalah memastikan bahwa proses ini berjalan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Termasuk prosedur yang harus diikuti, ketersediaan logistik yang memadai, dan akurasi data yang dihasilkan.
Langkah ini menjadi kunci untuk menjamin integritas pemilihan suara ulang di Kuala Lumpur.
Tidak hanya fokus pada pengawasan, Bawaslu juga aktif dalam mensosialisasikan pemungutan suara ulang kepada warga negara Indonesia di Kuala Lumpur.
Baca Juga: Trik Cara Cepat Menjadi Orang Kaya Tanpa Ribet, Lakukan Dengan 6 Hal Dibawah Ini
Upaya ini dilakukan baik secara offline maupun online, guna memastikan bahwa seluruh pemilih yang terdaftar dapat menggunakan hak pilihnya dengan lancar di Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPSLN) atau Kantor Sekretariat Kedutaan (KSK).
Artikel Terkait
Klarifikasi KPU terhadap Kunci Suara Ganjar-Mahfud 17 Persen
Tanggal Berbeda, Pemerintah dan Muhammadiyah Tetapkan Awal Ramadan 2024
Pesan Menag Yaqut dalam Menghadapi Perbedaan Awal Ramadan
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto Umumkan Kenaikan PPN Jadi 12%
Kemenangan Telak Prabowo-Gibran di Sumsel Namun Saksi 'Amin' Menolak Hasil Rekap
Jusuf Kalla: "Bom Waktu" Ekonomi Mengintai Indonesia, Politik Harus Diselesaikan