Baca Juga: Prabowo Subianto: Tegakkan Hukum untuk Perlindungan Kaum Perempuan!
Sejarah Hari Perempuan Sedunia
Hari Perempuan Internasional (IWD) siap dirayakan tahun ini p tanggal 8 Maret secara global, dengan fokus pada pengakuan atas pencapaian perempuan di bidang sosial, ekonomi, budaya, dan politik.
Perserikatan Bangsa-Bangsa menetapkan tema tahun ini sebagai ‘Berinvestasi pada Perempuan: Mempercepat Kemajuan’ yang bertujuan mengatasi ketidakberdayaan ekonomi. Sedangkan tema kampanye pada tahun sama adalah 'Inspire Inclusion'.
Pentingnya keberagaman dan pemberdayaan di seluruh aspek masyarakat ditekankan.
Tema kampanye ini menggarisbawahi pentingnya peran inklusi mencapai kesetaraan gender.
Pada tanggal 28 Februari 1909, Perserikatan Bangsa-Bangsa memperingati Hari Perempuan Nasional pertama, diikuti dengan deklarasi oleh Partai Sosialis Amerika.
Untuk mengadvokasi hak-hak dan hak pilih perempuan, Clara Zetkin mengusulkan pembentukan Hari Perempuan tahunan tahun 1910 selama Konferensi Internasional untuk Perempuan Pekerja di Kopenhagen.
Baca Juga: Prabowo Subianto: Mendukung Kesetaraan, Fokus Pendidikan Perempuan
Hal ini mendapat persetujuan dengan suara bulat, mengarah pada Hari Perempuan Internasional pertama dirayakan tahun 1911 di Austria, Denmark, Jerman dan Swiss.
Hari Perempuan Internasional memiliki arti penting bagi kesetaraan gender dan hak perempuan.
Hari ini memberikan platform meningkatkan kesadaran tentang hak-hak perempuan di berbagai sektor termasuk pencapaian sosial, ekonomi, budaya dan politik.***
Artikel Terkait
Menilik Sejauh Mana Peran Perempuan Dalam Politik Negeri Ini
BRI Research Institute dan Pemerintah Inggris Bersatu untuk Mendorong Inklusi Digital bagi UMKM Perempuan di Indonesia
Percaya atau tidak, Studi : kebanyakan perempuan selalu jadi target ujaran kebencian di media sosial
Peran Perempuan dalam Politik: Menyeimbangkan Kekuatan
Perempuan Wajib Tahu Inilah 4 Hal yang Disukai Laki-laki
Politik Pemberdayaan Perempuan: Mendorong Kesetaraan dalam Segala Aspek Kehidupan