Memperingati hari Perempuan Sedunia, 1 dari 10 Wanita Terjebak Kemiskinan yang Ekstrem

photo author
- Jumat, 8 Maret 2024 | 18:00 WIB
Hari Wanita Sedunia (Dimas Zakaria)
Hari Wanita Sedunia (Dimas Zakaria)

BisnisBandung.com - UN Women menyerukan kepada dunia “Berinvestasi pada Perempuan, Mempercepat Kemajuan” sebagai cara terbaik mempercepat pertumbuhan ekonomi dan membangun masyarakat sejahtera dan adil.

Setiap 8 Maret, perempuan diberi semangat agar bertujuan lebih berdaya. Data 1 dari 10 menunjukkan perempuan berada dalam kemiskinan ekstrem.

Hal ini sangat mendesak ketika perang dan krisis mengikis pencapaian investasi kesetaraan gender puluhan tahun.

Dari Timur Tengah hingga Haiti, Sudan, Myanmar, Ukraina, Afghanistan, dan negaralain, perempuan menanggung akibat paling besar atas konflik.

Baca Juga: Menjadi Sorotan! Perbedaan Megawati Soekarno dan Titiek Soeharto, Figur Perempuan dari Keluarga Penguasa

Kebutuhan perdamaian semakin mendesak.

Perubahan iklim mempercepat kesenjangan kemiskinan berkepanjangan.

Ketika persaingan mendapatkan sumber daya langka semakin meningkat, penghidupan terancam, masyarakat semakin terpolarisasi, dan perempuan menanggung beban semakin berat.

1 dari setiap 10 perempuan di dunia hidup kemiskinan ekstrem.

Jumlah perempuan dan anak perempuan tinggal di wilayah terdampak konflik meningkat dua kali lipat sejak 2017, kini lebih dari 614 juta perempuan dan anak perempuan tinggal di wilayah konflik.

Perempuan 7,7 kali lebih mungkin hidup dalam kemiskinan ekstrem terjadi di wilayah konflik

Perubahan iklim diperkirakan menyebabkan 236 juta lebih perempuan dan anak perempuan kelaparan tahun 2030, dua kali lebih banyak dibanding laki-laki (131 juta).

Baca Juga: Viral Pengantin Perempuan Cium Tamu di Depan Pengantin Pria

Pada usia kerja , hanya 61 persen perempuan berada dalam angkatan kerja dibanding 90 persen laki-laki.

Lebih dari 100 juta perempuan dan anak perempuan keluar dari kemiskinan jika pemerintah memprioritaskan pendidikan dan keluarga berencana, upah adil dan setara, serta memperluas manfaat sosial.

Hampir 300 juta lapangan kerja diciptakan tahun 2035 melalui investasi layanan perawatan, seperti penyediaan tempat penitipan anak dan perawatan lansia.

Menutup kesenjangan pekerjaan gender meningkatkan produk domestik bruto per kapita sebesar 20 persen di seluruh wilayah.

Kenyataan saat ini jauh dari hal tersebut.

Program-program didedikasikan kesetaraan gender mewakili 4 persen dari bantuan pembangunan resmi.

Diperlukan tambahan USD 360 miliar di negara-negara berkembang setiap tahun mencapai kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.

Jumlah ini kurang dari seperlima dari 2,2 triliun dolar AS dihabiskan secara global untuk belanja militer tahun 2022.

Yang pertama dan terpenting harus ada investasi perdamaian.

Baca Juga: Perempuan Tionghoa Untuk Indonesia Maju Deklarasi Dukungan Prabowo-Gibran Guna Wujudkan Indonesia Maju

Selain itu, investasi yang dibutuhkan meliputi: undang-undang dan kebijakan memajukan hak-hak perempuan dan anak perempuan; transformasi norma-norma sosial menghambat kesetaraan gender; menjamin akses perempuan terhadap tanah, properti, layanan kesehatan, pendidikan, dan pekerjaan layak; dan mendanai jaringan kelompok perempuan di semua tingkatan.

UN Women menyerukan kepada negara-negara anggota Komisi Status Perempuan, dimulai di New York pada 11 Maret 2024, untuk mendukung komitmen mereka terhadap kesetaraan gender dengan sumber daya.

Para pemimpin dunia memiliki kesempatan mengembangkan kesimpulan konkrit dan progresif mencerminkan penting pendanaan kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, dan organisasi perempuan.

Mereka harus memanfaatkan demi kesetaraan, planet kita, dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ahmad Farizal

Sumber: disway.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X