Bisnisbandung.com - Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla mengingatkan pentingnya penyelesaian politik.
Hal ini demi menghadapi tantangan ekonomi yang besar pada tahun 2024.
Jusuf Kalla menyampaikan bahwa meskipun masalah politik bisa diselesaikan dalam waktu singkat, tantangan ekonomi yang dihadapi pada tahun 2024 jauh lebih besar daripada sebelumnya.
"Politik bisa diselesaikan dalam satu hari, tetapi masalah ekonomi termasuk defisit yang besar menjadi tantangan yang lebih besar pada tahun 2024," ujar Jusuf Kalla yang dikutip dari youtube kompas.
Mengingat masa transisi politik yang dijalani pada tahun 2004 dan 2014, Jusuf Kalla menyoroti kesulitan dalam penyesuaian.
Terutama terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan transisi politik yang tidak berjalan mulus.
Jusuf Kalla menjelaskan "Dalam masa transisi politik tersebut, terjadi ketidaksesuaian antara kebijakan yang diinginkan oleh pemerintah saat itu dengan keinginan masyarakat".
Baca Juga: 6 Bentuk Bullying Tidak Disadari, Ternyta Tidak Hanya Fisik
"Ini menjadi pembelajaran berharga untuk menghadapi tantangan ekonomi yang lebih besar di masa depan," tambahnya.
Jusuf Kalla juga menggarisbawahi bahwa langkah-langkah drastis perlu diambil untuk mengatasi masalah ekonomi, termasuk subsidi BBM, pengurangan hutang, dan reformasi program-program bantuan sosial yang besar.
Menurutnya, jika langkah-langkah yang tegas tidak diambil, maka negara akan menghadapi masalah ekonomi yang lebih serius.
Jusuf Kalla menekankan "Kita harus berani mengambil langkah-langkah yang keras untuk mengurangi beban fiskal yang besar".
"Jika tidak, kita akan menghadapi krisis ekonomi yang lebih parah di masa depan," tegas JK.
Baca Juga: 6 Cara Putusin Pacar Tanpa Drama, Doi Terima Gak Ya?
Artikel Terkait
Dinamika Politik, Sudirman Said Pertanyakan Konsistensi PDI-P dalam Hak Angket
Makan Siang Gratis Pakai Dana BOS, Andreas: Bikin Kementerian Baru Aja
Mahasiswa Soroti KJMU,Bagaimana Respons Heru Budi?
Prabowo Yakin Dilantik sebagai Presiden, Nasdem Ingatkan pada Pengumuman Resmi
Rocky Gerung Ungkap ada "Tawar Menawar" Strategi Elit Partai Terkait Pemakzulan Jokowi
Idham Holik Terangkan Alasan KPU Hanya Tampilkan Hasil Foto Formulir Model C Di Sistem Sirekap