Bisnisbandung.com - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie memberikan dukungannya terhadap usulan penggunaan Hak Angket di DPR.
Menurut Jimly Asshiddiqie ini sebagai langkah positif dalam memperkuat demokrasi Indonesia.
Dalam pandangannya Jimly Asshiddiqie menyatakan bahwa Hak Angket dapat menjadi instrumen efektif untuk mengungkap pelanggaran yang terjadi dalam Pemilu 2024.
Baca Juga: Rahasia Relationship : Trik 3 Cara Jitu Bikin Si Doi Jatuh Cinta
Ia menggarisbawahi pentingnya proses demokratis dalam menangani tindak pidana yang terbukti.
"Saya melihat penggunaan Hak Angket sebagai hal yang positif dalam demokrasi kita", ujar Jimly Asshiddiqie yang dikutip dari youtune kompas.
"Pelanggaran yang terbukti sebagai tindak pidana dapat dihadirkan ke pengadilan konstitusi, sehingga keputusan yang dihasilkan bersifat adil dan sesuai dengan prinsip hukum," tambahnya.
Jimly Asshiddiqie juga menyoroti aspek independensi pengadilan konstitusi dari tekanan politik.
Baca Juga: Tips cara Menghadapi hubungan yang tidak direstui oleh orang tua
Ia menegaskan bahwa baik DPR maupun presiden tidak dapat memengaruhi keputusan Mahkamah Konstitusi terkait hasil penyelidikan Hak Angket.
Jimly Asshiddiqie menegaskan "DPR dan presiden tidak dapat menekan keputusan Mahkamah Konstitusi terkait penggunaan Hak Angket".
"Ini merupakan cabang kekuasaan yang merdeka dan tidak dapat tunduk pada tekanan politik. Prinsip-prinsip dasar konstitusi melarang pengaruh dari pihak manapun," tambahnya.
Jimly Asshiddiqie juga mencatat bahwa penggunaan Hak Angket belakangan ini menjadi sorotan.
Baca Juga: KaTa Kreatif, Program dari Kemenparekraf Dorong Potensi Ekonomi Salah Satunya di Singkawang Kalbar
Artikel Terkait
Langkah Pemerintah Atasi Krisis Beras, Mendag Zulhas Jelaskan Detailnya
Politisi PDIP Deddy Sitorus Sebut Demokrasi Kita Tengah Berada dalam Ancaman Serius
Video Viral, Anies Berbicara di Depan Lukisan Bung Hatta
Bahas Detail Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran, Sri Mulyani: Semua Sudah Masuk dalam Defisit!
Drama Politik Pilkada DKI Jakarta, Siapakah Calon Pilihan Golkar?
Dibalik Krisis Beras, Tom Lembong Beri Kritik Tajam Pada Kebijakan Bansos