Lebih lanjut, Rocky Gerung melihat hak angket sebagai cara untuk memulihkan martabat yang dianggap rusak oleh Jokowi.
Ia menilai bahwa Jokowi telah merusak PDIP, demokrasi, dan sejarah Indonesia yang berakar pada pemikiran Bung Karno.
Rocky Gerung menambahkan bahwa hak angket bukan sekadar klaim kuantitatif terhadap hasil pemilu.
Baca Juga: Samsung Galaxy S24 Ultra : Spesifikasi Epic dengan Desain Estetik Titanium Kombinasi Elegaan
Melainkan klaim kualitatif terhadap ide demokrasi yang dianggap porak-porandakan oleh Jokowi sebagai kader PDIP.
Dalam konteks politik internal PDIP, Rocky Gerung melihat adanya dinamika antara Megawati dan Jokowi.
Meskipun Jokowi berharap bisa memimpin PDIP, Rocky menyatakan bahwa Megawati melihat hal tersebut tidak mungkin karena adanya feodalisme dan pewarisan DNA Soekarno dalam politik partai tersebut.
Baca Juga: Info Penting! 7 Beasiswa Kuliah di Indonesia yang Jarang Diketahui, Ada Biaya Hidup Sampai Lulus
Dengan penuh kritik, Rocky Gerung menggambarkan Jokowi sebagai figur yang mencoba mematahkan isu hak angket dengan membujuk kader-kader PDIP untuk berkhianat, menciptakan konflik internal yang bisa merugikan partai tersebut.
"Jokowi ini seperti maling kundang dan memaling-kundangi dirinya lagi sendiri," tandas Rocky Gerung.***
Artikel Terkait
Berita Gembira! Bulog Pastikan Stok Beras Aman, Meski Tetap Siapkan Langkah Impor
Langkah Pemerintah Atasi Krisis Beras, Mendag Zulhas Jelaskan Detailnya
Politisi PDIP Deddy Sitorus Sebut Demokrasi Kita Tengah Berada dalam Ancaman Serius
Video Viral, Anies Berbicara di Depan Lukisan Bung Hatta
Bahas Detail Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran, Sri Mulyani: Semua Sudah Masuk dalam Defisit!
Drama Politik Pilkada DKI Jakarta, Siapakah Calon Pilihan Golkar?