Selanjutnya anggota KRN ini nantinya harus melalui proses seleksi lagi siapa saja yang layak menjadi anggota Komite Pusat PKC.
Komite pusat ini yang akan menentukan arah politik, kebijakan, sampai mengajukan calon Presiden atau Sekjen PKC.
Barulah KRN mempunyai wewenang untuk bisa memilih Presiden pada saat masa pemilihan berlangsung.
Baca Juga: Mengubah Teks menjadi Vidio, kini OpenAI Rilis Tools Baru Sora
3. Jabatan Sekjen lebih tinggi
Seperti diketahui bahwasannya Presiden China saat ini dijabat sama orang yang sekaligus menjadi Sekjen PKC.
Dikarenakan jabatannya yang lebih tinggi, maka jadwal pergantian Sekjen terlebih dulu diutamakan.
Bisa diartikan jika ingin tahu siapa Presiden China selanjutnya, maka kalian bisa melihat dari Sekjennya.
Baca Juga: Ini Dia 5 Ciri Kalo Kita Cowok yang Ganteng, Tampan dan Menarik
Walaupun Xi Jinping menjadi Presiden, namun kekuasaannya sebenarnya lebih besar dari posisinya sebagai Sekjen PKC.
Dalam praktiknya, metode pemilihan Sekretaris Jenderal secara de facto bervariasi dari waktu ke waktu.
Sekretaris pertama akan dipilih melalui musyawarah oleh anggota Politbiro yang sedang menjabat dan pensiunan anggota komite tetap.
Baca Juga: Jokowi Berkeluh Kesah Mengenai Fotonya yang Tersebar di Media Kepada Pers, Cucunya Protes
Kekuasaan dan peran sekretaris jenderal tidak jelas, tidak ada batasan masa jabatan atau aturan tertulis untuk memilih penggantinya.
Karena Tiongkok adalah negara satu partai , sekretaris jenderal memegang kekuasaan dan otoritas tertinggi atas negara dan pemerintahan.
Artikel Terkait
Tegaskan Integritas! Presiden Jokowi Ingatkan Hakim Mahkamah Agung
Analisis Rocky Gerung: Surya Paloh Pengusaha yang Menantang Jokowi, Bukan Pecundang!
Sekjen Gerindra Bantah Usulan Hak Angket, "Tidak Perlu Diajukan"
Presiden Jokowi Lantik Hadi Tjahjanto dan AHY sebagai Menko Polhukam dan Menteri ATR/BPN
Rincian Lengkap Kekayaan Menko Polhukam Hadi Tjahjanto yang Mencapai Rp 22 Miliar
Demokrat Kembali ke Pangkuan Pemerintah, AHY Resmi Gabung di Kabinet Jokowi