Tanggapi Tom Lembong soal Nikel, Luhut nyatakan Indonesia siap gandeng China garap LFP

Bisnisbandung.com - Sedang hangat diperbincangkan sosok Tom Lembong dalam Debat Cawapres dan berkomentar tentang Nikel Indonesia.

Dalam video statement Tom Lembong yang di upload melalui platform Tiktok @total politik pun menghebohkan warganet hingga pejabat.

Salah satu hal yang dibahas Tom Lembong dalam video tersebut yakni penggunaan baterai tanpa Nikel yaitu Lithium Ferro Phosphate biasa dikenal LFP.

Baca Juga: AI diprediksi gantikan manusia sebagai psikolog di masa depan. Begini cara kerjanya

Menanggapi soal pernyataan Tom Lembong, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan memberikan komentar tegas.

Luhut mengatakan bahwa Indonesia akan bekerja sama dengan China dalam mengembangkan baterai kendaraan berbasis LFP.

Menariknya lagi Luhut juga menyampaikan bahwa Nickel Manganese Cobalt (NMC) atau baterai yang menggunakan Nikel sudah bisa didaur ulang.

Baca Juga: Jika terpilih jadi Presiden, Prabowo akan bangun proyek ini untuk Warga Betawi. Semakin realistis?

Sedangkan hingga saat ini baterai berbasis Lithium Ferro Phosphate atau LFP belum bisa didaur ulang.

"Lithium battery (berbasis nikel) itu bisa recycling sedangkan LFP tadi itu tidak bisa recycling sampai hari ini," kata Luhut melalui instagram pribadinya @luhut.pandjaitan.

Pasalnya Luhut juga menjelaskan secara detail bahwasannya kemajuan teknologi mengalami perkembangan pesat.

Baca Juga: Perpanjangan rute Kereta Cepat Whoosh ke Surabaya segera terealisasi, Dirut KCIC : tahapannya ke Jogja dulu

"Tapi sekali lagi teknologi itu terus berkembang, nah kita bersyukur LFP juga kita kembangkan dengan Tiongkok," sambungnya. 

Dilansir dari kumparanBISNIS, Ahmad Redi pengamat energi Univ Tarumanegara mengatakan  LFP sangat potensial untuk dikembangkan di Indonesia.