Bisnisbandung.com - Budayawan dan politikus senior Eros Djarot mengungkapkan sorotannya terhadap kondisi politik menjelang hari pencoblosan pada 14 Februari 2024.
Dalam sebuah podcast bersama mantan Ketua KPK Abraham Samad, Eros membahas sejumlah isu krusial.
Mulai dari permasalahan Gibran Rakabuming Raka, isu satu putaran, hingga potensi chaos.
Baca Juga: Gibran Menguatkan Dukungan untuk Pekerja dan Buruh saat Merayakan Ulang Tahun SPSI di Sidoarjo
Menurut Eros, ketika Jokowi mengusung Gibran sebagai calon, masalahnya bukan hanya sekadar politik, melainkan menjadi permasalahan peradaban.
Eros menyinggung bahwa Indonesia mengenal tidak hanya hukum positif, tetapi juga hukum alam dan ilahiah.
Ia menekankan bahwa tanda-tanda alam sudah menunjukkan bahwa kondisi Indonesia tidak baik-baik saja.
Eros mengatakan "Hukum positif bisa dilanggar, tapi hukum alam diperlihatkan dalam debat kemarin. Beradab nggak dia (Gibran)”.
Baca Juga: Viral Sosiolog Ini Minta Mahfud Tarik Ucapan Hina Ibu-ibu
“Saya nggak yakin itu, penasihatnya nanti (bilang) kamu harus songong gitu. Tapi alam yang mendorong dia menjadi songong," tambahnya.
Eros menyatakan rasa kasihannya terhadap Gibran yang tampaknya hanya menjadi alat pelampiasan dari hasrat politik Jokowi.
Ia menekankan agar perhatian tidak hanya tertuju pada Gibran, tetapi juga pada figur Jokowi sebagai orang tua yang bertanggung jawab atas putranya.
Eros menjelaskan "Jadi sekarang tidak usah mempersoalkan Gibran, kita persoalkan bapaknya”.
Artikel Terkait
Anies Baswedan Minta Timnas Tarik Laporan Kontroversial Terkait Presiden Boleh Kampanye
Komentar Tegas Mahfud MD Soal Polemik Beras Bulog Berstiker Prabowo-Gibran
100 Hari Pertama Program Kerja Anies Baswedan Bila Terpilih, Reformasi Niaga Pangan
Ganjar Pranowo Bidik 40% Suara di Jawa Barat, Strategi Matang Tim Pemenangan Terkuak
Ganjar Soroti Kasus Aiman Witjaksono, Ancaman Terhadap Kebebasan Pers
Perubahan Jokowi Menurut Tom Lembong, Sebuah Tinjauan dari Kacamata Tokoh Ekonomi