Bisnisbandung.com - Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyatakan niatnya untuk mengevaluasi Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja (Ciptaker) jika terpilih menjadi Presiden pada 2024.
Evaluasi tersebut dilakukan karena UU tersebut dinilai tidak berpihak pada buruh. Pernyataan Ganjar ini dikutip dari akun youtubenya.
Dalam dialog dengan perwakilan buruh, buruh mengungkapkan kekhawatiran mereka terkait penurunan pesangon seiring lahirnya undang-undang omnibuslaw.
Menurut Ganjar, kondisi dunia perburuhan saat ini tidak berjalan dengan baik.
Terjadi ketidaknyamanan antara buruh, pemerintah, dan pengusaha, yang akhirnya menyebabkan kekeliruan.
Dia mengajak untuk memikirkan solusi yang inovatif, termasuk melibatkan kawasan industri yang berkembang sebagai katalisator pertumbuhan ekonomi.
"Ya kita mengevaluasi, jadi kalau kita ketemu pengusaha, bertemu dengan pelaksana dari pemerintah, bertemu dengan buruh," ujar Ganjar.
Baca Juga: Kampanye di Wonogiri, Gibran Rakabuming Raka Banggakan Jalan Solo yang Mulus
Ganjar menyatakan komitmennya untuk memprioritaskan pertemuan antara buruh, pemerintah, dan pengusaha.
Tujuannya adalah mencapai kesepakatan yang dapat diimplementasikan dalam regulasi baru.
Dalam akhir pidatonya, Ganjar menyatakan komitmennya untuk mendengarkan aspirasi buruh dengan serius.
Dia mendorong para perwakilan buruh untuk menyusun tawaran, konsep, dan alternatif agar nantinya dapat menjadi dasar keputusan yang solid.
Artikel Terkait
Faizal Assegaf Ungkap Rahasia dibalik Ancaman Pemakzulan Jokowi Bukan Dari Rakyat
Mahfud MD Telah Rencanakan Mundur Sebagai Menko Polhukam Sejak Lama
Surya Paloh: Pemakzulan Jokowi Tidak Tepat, Lebih Baik Fokus Jaga Stabilitas Nasional
Anies Baswedan Kritik Pembatalan Izin Acara "Desak Anies", Kapan Demokrasi Kita Mau Berkembang?
Janji Anies Bansos Tetap Lanjut dan Ditambah
Mahfud Md Siap Mundur, Desak Pemilu Jadi Pengadilan Rakyat!