Bikin heboh di Debat Capres ketiga, Berapa anggaran Kementerian Pertahanan Indonesia?

Mengacu dalam RAPBN tahun 2024, anggaran untuk Kementerian Pertahanan akan dibagi beberapa kebutuhan.

Baca Juga: Percaya atau tidak, Studi : Gen-Z diprediksi punya kehidupan paling sukses setelah menikah

Seperti misalnya dukungan manajemen senilai 77,56 triliun, modernisasi alutsista, non-alutsista, dan sarpras pertahanan senilai 43,01 triliun.

Selanjutnya kebutuhan profesionalisme dan kesejahteraan mencapai 12,37 triliun, lalu pelaksanaan tugas TNI senilai 4,04 triliun.

Kebutuhan riset, industri, dan pendidikan tinggi pertanahan berada di angka 1,65 triliun, pembinaan sumber daya pertahanan 597,4 miliar.

Baca Juga: Pemain Timnas Indonesia, Justin Hubner Raih Nominasi Pemain Terbaik Liga 2 Premier League 2.

Tidak lupa juga kebijakan dan regulasi pertahanan menyentuh angka 24,7 miliar Rupiah selama tahun 2024.

Dilansir dari Tempo.co, dilihat dari data SIPRI tahun 2021 anggaran belanja pertahanan Indonesia berada di posisi 30 besar dunia.

Untuk kawasan Asia Tenggara, nilai belanja pertahanan Indonesia masih jauh dibawah Singapura yang mencapai 11,1 miliar US Dollar tahun 2021.

Baca Juga: Anies Dilaporkan ke Bawaslu RI Buntut Pernyataanya Saat Debat Capres

Beralih dari Produk Domestik Bruto (PDB), rasio belanja militer Indonesia masih tergolong sangat rendah.

Hanya sekitar 0,7% dari PDB Indonesia yang tercatat tahun 2021 dan masuk ke peringkat 40 besar dunia.

Pasalnya, negara-negara dengan rasio belanja militer terhadap PDB yang relatif rendah berada di negara Timur Tengah seperti Oman, Kuwait, dan Arab Saudi.

Baca Juga: Prabowo Kecewa Terhadap Narasi Rivalnya Saat Debat Ketiga

Sebagaimana dilansir dari Kementerian Keuangan, Produk Domestik Bruto Indonesia tahun 2022 sebesar 19,588 triliun.