Bisnisbandung.com - Dalam debat ketiga calon presiden, Prabowo Subianto yang kini menjabat Menteri Pertahanan tampil percaya diri dan menegaskan perannya yang masih aktif.
Dalam debat tersebut Prabowo membahas isu-isu luar negeri, pertahanan, dan keamanan.
Dengan fokus pada penataan ulang kebijakan politik luar negeri dan penguatan pertahanan nasional.
Baca Juga: Cara Memilih Smartphone Terbaik di Tahun 2024
Dikutip dari youtube kompas, Prabowo menyatakan pentingnya memprioritaskan kepentingan nasional dalam merancang kebijakan politik luar negeri.
"Kita kembali kepada dasar kita tujuan nasional yang tercantum dalam undang-undang dasar kita dalam Pembukaan Undang Dasar 1945," ucap Prabowo.
"Tujuan nasional kita yang pertama adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia," tambahnya.
Prabowo menegaskan bahwa fungsi utama negara adalah melindungi, dan hal ini tercermin dalam kebijakan pertahanan yang menjadi fokusnya.
Baca Juga: Dampak El- Nino, Perumda Tirta Raharja Gilir Pengaliran Air ke Kota Pelayanan Ciwidey Satu
"Untuk menjadi negara makmur, menjadi negara sejahtera untuk rakyat, kita harus menjaga kekayaan kita. Kita harus menjaga dan mengelola kekayaan kita," tegas Prabowo.
Pernyataannya mencerminkan komitmen untuk memastikan bahwa kekayaan alam Indonesia menjadi landasan bagi kesejahteraan rakyat.
Prabowo menutup pernyataannya dengan penekanan pada pentingnya memiliki pertahanan yang kuat.
"Hanya dengan pertahanan yang kuat kita akan dihormati, kita akan menjaga kepentingan nasional kita," tutupnya.
Artikel Terkait
Bukan Sekadar Janji, Prabowo Subianto Tunjukkan Aksi Nyata dengan Sumbang 5 Miliar untuk Palestina
Gibran Sudah Dipersiapkan Sejak Dulu, Rizal Ramli Buka Tabir Rencana Politik
Ganjar Pranowo di Debat Ketiga: Reformasi Kepolisian Lawan Narkoba dan Terorisme
Mahfud MD Klaim Ganjar Pranowo Unggul Disemua Lini saat Debat
Presiden Jokowi Kecewa, Debat Capres Kurang Edukatif dan Lebih Dominan Saling Serang Pribadi
Korupsi Menteri Kelautan dan Perikanan, Anies Tegaskan Menteri Baru Harus Berkompeten dan Bersih