5 Pernyataan Keras Eks Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa Pasca Pengeroyokan Relawan TPN Ganjar Mahfud

photo author
- Kamis, 4 Januari 2024 | 15:00 WIB
Foto pernyataan eks panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa pasca pengeroyokan terhadap relawan TPN Ganjar Mahfud (IG/@jenderaltniandikaperkasa.)
Foto pernyataan eks panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa pasca pengeroyokan terhadap relawan TPN Ganjar Mahfud (IG/@jenderaltniandikaperkasa.)

"Apresiasi kami yang setinggi-tingginya untuk panglima TNI, Kepala Staf Angkatan Darat yang sudah merespon begitu cepat dengan melakukan pemeriksaan terhadap terduga tersangka di Detasemen Polisi Militer di Solo."

Andika Perkasa memberikan penghargaan atas respons cepat pihak TNI dalam mengambil langkah-langkah pemeriksaan terhadap terduga tersangka,

menunjukkan dukungan terhadap tindakan transparan dan penanganan kasus secara profesional.

2. Ketidaksesuaian Antara Pernyataan dan Fakta

"Setelah ada penjelasan dari korban minimal dari dua orang, yaitu Slamet Andono dengan Diva Arif Ramadhani, ini ternyata mengkonfirmasi apa yang terlihat di video, jadi bukan seperti pernyataan yang dinyatakan oleh Komandan Kodim Boyolali."

Andika menyoroti ketidaksesuaian antara pernyataan Komandan Kodim Boyolali dengan fakta yang diterima dari korban,

menekankan perlunya keakuratan informasi dalam mengkomunikasikan situasi kepada publik.

3. Kritik terhadap Pernyataan Komandan Kodim

"Di pernyataan itu (Kodim Boyolali) antara lain dinyatakan salah satunya bahwa ini adalah kesalahpahaman antara dua pihak. Padahal kan dari video yang beredar dan video itu beredar lebih dulu dibandingkan dengan pernyataan Komandan Kodim Boyolali."

Andika mengkritik pernyataan Komandan Kodim Boyolali yang mencoba meredakan kejadian sebagai kesalahpahaman,

sementara fakta yang terlihat dalam video menunjukkan adanya penyerangan tanpa proses kesalahpahaman.

Baca Juga: Anies Baswedan Ungkap Solusi Jitu Mengurai Permasalahan Banjir

4. Perbandingan antara Video dan Pernyataan Komandan Kodim

"Di situ jelas kalo dari video nya tidak ada proses kesalahpahaman, yang ada adalah langsung penyerangan atau tidak pidana penganiayaan.” Tegas Andika.

“Pernyataan nya (Komandan Kodim Boyolali) juga mengatakan bahwa ini adalah tindakan spontan diamana oknum anggota yang sedang berolah raga ini kemudian keluar untuk menghentikan, membubarkan, sampai terjadinya penganiayaan jadi ini menurut saya adalah pengambilan keterangan di level bawah."

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ahmad Farizal

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X