Dilansir dari berbagai sumber, awal mula krisis Rohingya dimulai sejak mereka tetap tinggal di Myanmar.
Meskipun tidak memiliki kewarganegaraan dimana menurut UNHCR, hidup mereka dan kehidupannya telah mengalami kekerasan diskriminasi.
Pada tahun 1990-an, para pengungsi Rohingya mulai meninggalkan Myanmar secara bertahap namun puncaknya terjadi tahun 2017 silam.
Baca Juga: Bintang Kanada Ini Dikabarkan Jadi Rekrutan Perdana Inter Milan di 2024
Tercatat hampir lebih dari 700 ribu orang Rohingya adalah anak-anak yang mencari perlindungan ke Bangladesh.
3. Apakah Indonesia tempat perlindungan aman satu-satunya?
Per 31 Oktober 2023 laporan UNHCR menunjukkan sebanyak puluhan ribu pengungsi Rohingya mencari perlindungan ke wilayah Aceh Indonesia.
Gelombang pengungsi Rohingya pun mengalami peningkatan dalam sepekan terakhir menuju Aceh untuk mencari perlindungan.
Baca Juga: 3 Alasan Mengapa Cowok Ragu Memperjuangkan Cewek Yang Dicintai
Sebenarnya Indonesia hingga saat ini menjadi tempat transit sebelum pengungsi Rohingya sampai ke Malaysia.
Pernyataan ini diperkuat oleh kasus pengungsi Rohingya yang kabur dari Aceh tanpa melapor ke kantor imigran.
4. Alasan warga Aceh menolak pengungsi Rohingya
Para pengungsi Rohingya hari demi hari terus berdatangan ke Aceh dalam jumlah yang terhitung cukup banyak.
Baca Juga: Pertukaran Kripto Coinbase Bersiap Untuk Akomodir Transaksi Spot ETF Bitcoin
Beberapa warga Aceh pun menolak keras atas kedatangan pengungsi Rohingya karena telah melanggar norma-norma yang telah disepakati.
Artikel Terkait
Pengusiran Rohingya, Mahfud MD Ingatkan Aceh akan Kisah Solidaritas Tsunami
Klarifikasi Gus Miftah Terkait Bagi-Bagi Uang di Pamekasan, Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Wapres Ma’ruf Amin Pinta Penggantinya Lebih Berkualitas dan Fokus Tugas Presiden
Gus Yahya Ungkap Alasan NU Menolak ikut Kompetisi Politik
Mahfud MD Kritik KPU yang Dinilai Ceroboh Terkait Kasus Surat Suara di Taipei
Hasan Nasbi Sebut Pendukung Anies Solid dan Sulit Dirubah Arah