Krisis pengungsi Rohingya, Diburu sampai ditolak di berbagai negara, Mahfud MD : Indonesia jadi tempat pengungsian bukan transit

photo author
- Jumat, 8 Desember 2023 | 20:25 WIB
Heboh kasus krisis pengungsi Rohingya yang diburu dan ditolak sejumlah negara (instagram ussfeeds)
Heboh kasus krisis pengungsi Rohingya yang diburu dan ditolak sejumlah negara (instagram ussfeeds)

Bisnisbandung.com - Pada akhir tahun 2016, terjadi krisis yang menyebabkan pengungsi Rohingya mencapai puncaknya.

Ketika itu militer di Myanmar menganiaya sejumlah muslim Rohingya yang berada di Rakhine Utara.

Hal tersebut mengakibatkan lebih dari 700 ribu pengungsi Rohingya mencari perlindungan ke luar negeri tahun 2017.

Baca Juga: Perpanjang Otsus Aceh Jika Menang Pilpres 2024, Cak Imin Janji Kesejahteraan Masyarakat Aceh Prioritas Utama

Sebagaimana diketahui, Indonesia juga menjadi salah satu destinasi para pengungsi Rohingya karena satu alasan atau hal lainnya.

Krisis bagi pengungsi Rohingya sendiri dimulai sekitar tahun 1970 oleh Pemerintah dan warga nasionalis yang berasal dari kelompok etnis dan agama berbeda.

Namun hal ini memuncak pada akhir tahun 2016 di Rakhine bagian Utara, muslim Rohingya diburu, dipersekusi oleh militer Myanmar yang disebut Tatmadaw.

Baca Juga: Populisme Politik: Analisis atas Fenomena Global

Tercatat sebanyak 25 ribu lebih korban jiwa, 700 ribu lebih orang kabur menjadi pengungsi, dan 600 ribu lebih tetap tinggal tetapi depresi.

Membludaknya jumlah pengungsi tahun 2017 akhirnya dapat ditampung karena kerja sama UNHCR yang mengurus soal pengungsi dengan Bangladesh.

Pengungsian dialokasikan di Kamp Pengungsian Kutupalong, Cox's Bazar, Bangladesh, daerah seluas 13 km2 dengan 598.545 pengungsi tahun 2020.

Baca Juga: Peran Perempuan dalam Politik: Menyeimbangkan Kekuatan

Dari sana, kondisi hidup di Kutupalong makin buruk sehingga angka kriminalitas tinggi, kesulitan pangan, air, dan pendidikan.

Pada akhirnya banyak pengungsi memutuskan pergi ke berbagai negara demi keberlangsungan hidupnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hendyka Cahya Putra Pratama

Sumber: Instagram @ussfeeds

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X