Menyedihkan !! Sebanyak 75 Wayang di Indonesia dikabarkan punah. Begini tanggapan Bambang Sulistyo selaku Ketua Umum SENAWANGI

Kebanyak anak muda Gen-Z khususnya lebih mementingkan gadget sebagai alat hiburan sekaligus media permainan.

Baca Juga: Rahasia Outfit : Hindari 3 Jenis Celana ini Jika Kamu Memiliki Paha Besar

"Seluruh sumber potensi dan kekuatan pewayangan di Indonesia perlu dioptimalkan perannya,"ujar Bambang Sulistyo pada konferensi pers hari Wayang Nasional di Gedung Pewayangan Kautaman Jakarta Timur.

"Hal tersebut sebagai pertanggung jawaban pengakuan dari UNESCO terhadap Wayang Indonesia sebagai masterpiece of the Oral Intangible Heritage of Humanity,"tambahnya.

Terhitung dalam kurun waktu 10 tahun setelah ditetapkan sebagai mahakarya dunia yak tak ternilai dalam seni bertutur, diketahui ada 75 jenis Wayang yang punah.

Baca Juga: Bacawapres Gibran Rakabuming Raka: Tidak Ada Perubahan atau Arah Baru

Sisanya hanya sekitar 25 jenis Wayang yang masih bertahan dan antusiasme anak muda Gen-Z pun masih sangat tipis serta mengkhawatirkan nasibnya.

Beberapa jenis Wayang yang punah diantaranya Wayang Suket, Krucil, Gedog, Beber, dan masih banyak lainnya.

Berbagai permasalahan kenapa Wayang asli Indonesia bisa punah karena jenjang karir dalang, bukan acara komersial, antusias penonton, biaya, durasi, dan bahasa.

Baca Juga: 3 Cara Cowok Berkelas Mengundang Perhatian Cewek, Layak Dicoba!

Sebagai tulang punggung pertunjukan Wayang, profesi seorang Dalang dinilai kurang diminati sehingga regenerasi sulit terjadi.

Sebagaimana Wayang dilihat sebagai aset kebudayaan, tidak ada nilai komersial yang justru membuat pertunjukannya sebagai sumber pemasukan atau pendapatan.

Dengan sifatnya yang tidak komersial tentu tidak ada harapan dari segi antusias penonton dibandingkan hiburan online.

Baca Juga: Apakah Benar Kita Perlu Pasangan Yang 'Setara'?

Selain itu juga, durasinya bisa sampai 9 jam dan memakai bahasa daerah membuat pertunjukan Wayang semakin sepi peminat.