Mencermati Politik Dinasti yang Sedang Jadi Topik Trending Saat Ini

Baca Juga: Komitmen Tinggi BRI dalam Mengimplementasikan ESG Sesuai Standar Regulasi Domestik, Regional, dan Global

Partai politik bahkan berubah jadi mesin politik dan hanya mentargetkan kekuasaan belaka. Bahkan rekrutmen partai lebih didasarkan popularitas dan kekayaan caleg semata.

Tak lagi penting tentang visi misi apalagi hati nurani dan kebaikan hati serta kebersihan jiwa dan pikiran.

Bahkan muncul para caleg instan dari selebriti, pengusaha, dan darah hijau penguasa pikitik dinasti.

Mereka bahkan muncul tanpa proses kaderisasi sebelumnya.

Dikhawatirkan, politik dinasti justru menutup kesempatan para kader handal dan berkualitas yang ada di masyarakat.

Dalam dinasti politik, sirkulasi kekuasaan berputar di lingkungan, elit, pengusaha dan trah penguasa saja.

Baca Juga: Cara Mudah Melihat Tanda Wanita Virgo Tidak Mencintaimu

Dalam dinasti politik potensial terjadi negosiasi, konspirasi kepentingan, dan mengesampingkan kepentingan negara.

Politik dinasti mustahil bisa mewujudkan cita-cita demokrasi karena tidak tercipta pemerintahan yang baik dan bersih.

Dalam politik dinasti, fungsi kontrol kekuasaan menjadi lemah dan tidak efektif.

Dinasti politik memudahkan kolusi, korupsi dan nepotisme.

Dalam politik dinasti, membuat orang yang tidak kompeten memiliki kekuasaan.

Parahnya lagi, cita-cita kenegaraan menjadi tidak terealisasi.

Perlu difahami, Indonesia buka negara monarki, bukan memilih pemimpin berdasarkan garis keturunan.