Bisnisbandung.com-Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) minta supaya pengadaan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) dilaksanakan dengan bijak dengan memerhatikan kebutuhan dan kemampuan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Hal itu dikatakan oleh Presiden Jokowi saat memimpin Upacara Peringatan HUT Ke-78 TNI, di Lapangan Monas, Jakarta, Kamis (05/10/2023).
"Memang modernisasi alutsista benar-benar dibutuhkan, tetapi keuangan negara, anggaran negara, APBN kita benar-benar terbatas, dan untuk keperluan kesejahteraan masyarakat benar-benar lah besar, hingga berbelanja alutsista harus dilaksanakan bijak, baik besarannya atau peruntukannya," tutur Presiden.
Baca Juga: Kejadian Mobil Damkar Terguling di Kecamatan Rasanae, Kota Bima
Disamping itu, Presiden mengutamakan, modernisasi alutsista harus jadi sisi penting dari peningkatan investasi industri pertahanan dalam negeri. Karena itu, Presiden menggerakkan ada transfer knowledge, peningkatan sumber daya manusia (SDM), mengutamakan produk dalam negeri.
"Saya meminta supaya anggaran yang dimiliki, karena sulit dalam mengumpulkannya, susah dalam mendapatkannya, dan merupakan uang dari masyarakat, hingga sebisa mungkin harus dibelanjakan dan harus diputar lagi untuk rakyat," katanya.
Di kesempatan itu, Presiden minta TNI untuk selalu jaga kepercayaan masyarakat. Berdasar hasil survei per September 2023, tingkat kepercayaan warga ke TNI mencapai 83 sampai 90 %.
Baca Juga: Dua Faktor yang Membuat Erick Menjadi Kandidat Cawapres Terkuat untuk Prabowo
"Agar bisa terus jaga keyakinan itu, TNI harus sanggup merumuskan dengan tepat, merumuskan beberapa langkah dan strategi nyata di depan, di tengah-tengah keadaan dunia yang berubah sangat cepat, dan memanasnya geopolitik dunia," katanya.
Selanjutnya, Presiden minta semua jajaran TNI untuk memiliki kepekaan terhadap dinamika global yang terjadi, khususnya terkait krisis pangan perubahan cuaca dan terganggunya rantai pasok dunia.
"Saya meminta semua anggota TNI punya perasaan terkait ini, punya kesadaran dan kepekaan terkait ini, karena masalah pangan ialah urusan perut, sangat penting dan penentu stabilitas bangsa," katanya.
Baca Juga: Heboh CEO Tesla Elon Musk Menyebut Mata Uang Fiat sebagai Penipuan
Disamping itu, Kepala Negara mengingatkan jajaran TNI selalu untuk siaga pada potensi munculnya konflik mendekati pemilu serempak yang hendak dilakukan tahun 2024. Presiden menegaskan pentingnya jaga sinergitas dan netralitas TNI pada masa itu.
"Kita sekarang sudah masuk tahun politik. Saya meminta tetap menjaga betul kondisi damai, segera padamkan percikan sekecil apapun itu, beri pemahaman ke masyarakat jika berbeda pilihan itu wajar kalah dan menang itu wajar. Masih tetap menjaga sinergitas dengan Polri, dan masih tetap menjaga netralitas TNI, dan masih tetap pelihara watak kesatria, selalu menjadikan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit pegangan dalam bertindak," ujarnya.***
Artikel Terkait
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Beberkan Upaya Pemerintah Atasi Karhutla
Menag Yaqut Cholil Qoumas Dipanggil Presiden Jokowi Ke Istana
Farhan Sampaikan Pandangan F-Partai NasDem terkait Konflik di Rempang
Dampak Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Bey Pastikan UMKM Dapat Bagian
Berikut Komentar Mendag Zulhas Saat Kunjungan Kerja ke Bandung Gunakan Kereta Cepat
Mentan Syahrul Yasin Limpo Mendatangi Istana Kepresidenan Untuk Memberikan Surat Pengunduran Diri