Bisnisbandung.com-Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono, akan mengajukan usul ke Pemerintah provinsi Jawa Barat (Jabar) untuk memperpanjang masa darurat sampah yang hendak usai di tanggal 24 September 2023.
Perpanjangan disarankan karena penanganan permasalahan sampah selesai kebakaran di TPA Sarimukti belum maksimal.
"Kita kerjakan evaluasi dari sejak awalnya sampai dengan habisnya saat darurat sampah (24 September), kita kerjakan rapat dan merumuskan jalan keluar untuk menanggapi itu, simpulannya ialah kita coba usulkan untuk memperpanjang saat kedaruratan," katanya yang dikutip dari Kumparan.
Baca Juga: Tips Pacaran Sehat dengan 8 Batas Privasi yang Gak Boleh Dilanggar dalam Hubungan
Selain mengajukan usul, Bambang akui akan berunding dengan Pemerintah provinsi Jawa barat untuk tentukan rentang waktu perpanjangan saat darurat sampah.
Ia juga memandang penanganan sampah di Kota Bandung harus dipikir dengan berjangka, yaitu jangka pendek, menengah, dan panjangnya.
"Penanganan jangka pendek, menengah, dan panjang ini jadi penting karena kita adalah daerah perkotaan. Untuk wilayah perkotaan, peristiwa berkaitan sampah itu benar-benar spesifik karena jika kita tidak targetkan penanganan jangka pendek sampai panjang, karena itu ini akan mempunyai potensi berulang-ulang (keadaan darurat sampah)" sebut ia.
Bambang menyebutkan peranan beragam elemen masyarakat dibutuhkan untuk mempercepat penanganan sampah. Diharap, dengan demikian, permasalahan sampah di Kota Bandung bisa diatasi lebih baik.
Awalnya, Pj Gubernur Jawa barat, Bey Machmudin, memberikan instruksi pada Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono, supaya terus mengedukasi warga berkenaan pemilahan sampah. Bambang selanjutnya janji akan mencipta keteraturan saat memisah sampah di Kota Bandung dalam 3 bulan ke depan.
"Ini janji Pak Pj Wali Kota Bandung dicatat ya, 3 bulan beres tetapi untuk kedisiplinan. Memang seharusnya ada pola pikir yang berubah, janganlah sampai cuma membuang di TPA Sarimukti atau TPA lain, harus ada pengolahan yang baru, lebih modern," tutur ia.
Baca Juga: Virus Nipah Mulai Menyebar, Mungkinkah Akan Menjadi Pandemi?
"Barusan ada juga kawasan bebas sampah di Maleer dan beberapa tempat di Bandung. Itu kan sebenarnya tinggal direplikasi ke tempat lain," lanjut ia.
Bey menjelaskan, sampah yang dibuat di Kota Bandung mencapai angka 1.500 ton setiap harinya. Dari angka itu, 1.200 ton sampah dikirimkan ke TPA Sarimukti.
Artikel Terkait
Berikut Langkah Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman Di Awal Masa Jabatannya
Dewan Pengawas KPK Putuskan Wakil Ketua Johanis Tanak Bebas dari Sanksi Etik
100 Ton Beras Akan Distribusikan Pemda Kab Garut bagi Masyarakat Miskin Ekstrem
Antisipasi Lonjakan ISPA dan Diare di Musim Kemarau, Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Siapkan Strategi
TPPAS Lulut Nambo Ditargetkan Bey Machmudin Beroperasi Akhir 2023
Kuningan Terdampak Kekeringan, Polisi Bantu Salurkan 10 Ribu Liter Air Bersih