Selain kereta cepat, Berikut proyek kerja sama antara Indonesia dan China. Apakah bisa menguntungkan?

photo author
- Jumat, 15 September 2023 | 20:05 WIB
Proyek kerja sama antara Indonesia dan China sudah meramban sektor industri (freepik/senivpetro)
Proyek kerja sama antara Indonesia dan China sudah meramban sektor industri (freepik/senivpetro)

Bisnisbandung.com - Berbicara terkait proyek kerja sama antara indonesia dengan China sudah terjalin sejak 13 April 1950.

Memasuki usia 70 tahun, hubungan diplomatik Indonesia dan China semakin erat melalui beberapa proyek kerja sama.

Sudah bukan rahasia lagi Indonesia dan China sudah berhasil melakukan kerja sama Kereta Cepat yang rencananya akan mulai beroperasi Oktober 2023 mendatang.

Baca Juga: Kasus Kebakaran Bromo belum usai, Kini Pihak WO Salahkan Angin Kencang dan Rumput Kering Bromo? 

Disamping itu berikut ini proyek kerja sama lain antara Indonesia maupun China yang nantinya akan menguntungkan kedua negara.

1. Tol Kualanamu

Berbeda dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, porsi pekerjaan tol Kualanamu justru lebih banyak dikerjakan oleh Pemerintah melalui Kementerian PUPR.

Meski jumlah anggaran untuk pengerjaan proyek ini tak hanya ditanggung oleh Pemerintah melainkan meminta bantuan China 90% dari keseluruhan anggaran yang dibutuhkan.

Baca Juga: Baju Putih Terkena Noda? Ini 5 Cara Hilangkannya, Lebih Praktis

Jalan tol sepanjang 17 km membutuhkan dana 80 miliar Rupiah per km-nya atau pembangunan jalan tol Trans Sumatera ruas Medan Kualanamu membutuhkan total anggaran 4 miliar Rupiah.

Keberadaan jalan tol Kualanamu nantinya dapat memperlancar distribusi atau biaya logistik barang dan jasa.

Selain itu waktu tempuh dari bandara Kualanamu menuju kota Medan atau sebaliknya pun menjadi lebih singkat yakni kurang lebih 2 jam perjalanan menjadi 45 menit.

Baca Juga: Kamu Suka Makan Buah Di Pagi Hari? Ternyata Ini Manfaat Dari Makan Buah Di Pagi Hari

2. Waduk Jatigede

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hendyka Cahya Putra Pratama

Sumber: YouTube BEDA NGGAK?

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X