Presiden Pimpin KTT Asia Timur, Ajakan Kepada Pemimpin EAS untuk Menjaga Perdamaian dan Stabilitas

photo author
- Jumat, 8 September 2023 | 06:30 WIB
Presiden Joko Widodo minta beberapa peserta KTT untuk jaga stabilitas dan perdamaian (dok setkab.go.id)
Presiden Joko Widodo minta beberapa peserta KTT untuk jaga stabilitas dan perdamaian (dok setkab.go.id)

Bisnisbandung.com-Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pimpin Pertemuan Tingkat Tinggi (KTT) Ke-18 Asia Timur atau East Asia Summit (EAS), Kamis (07/09/2023), di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta.

Dalam sambutan, Presiden Joko Widodo minta beberapa peserta KTT untuk jaga stabilitas dan perdamaian supaya kemakmuran di kawasan bisa diciptakan.

"Semuanya yang duduk di ruang ini mempunyai tanggung jawab yang sama besar untuk membuat perdamaian, kestabilan, dan kemakmuran di kawasan. Kita mempunyai tanggung jawab yang masih sama tidak untuk membuat konflik baru, tidak untuk membuat ketegangan baru, tidak untuk membuat perang baru," tutur Presiden dikutip dari sekretariat Presiden.

Baca Juga: 7 Tips Cara Untuk Mengendalikan Emosi, Nomor 7 Belum Banyak yang Tahu

Pada waktu bersamaan, lanjut Presiden, beberapa pemimpin mempunyai tanggung jawab untuk turunkan tekanan yang panas, cairkan situasi yang beku, menciptakan ruangan diskusi, dan menjembatani perbedaan-perbedaan yang ada.

Presiden menjelaskan, ASEAN mempunyai tekad untuk merealisasikan kawasan ini sebagai pusat pertumbuhan atau epicentrum of growth. Ketika yang masih sama, ASEAN mengetahui keutamaan stabilitas dan perdamaian di kawasan untuk mewujudkan hal itu.

"ASEAN terus akan bekerja mainkan peranan sebagai kontributor perdamaian dan stabilitas dan ASEAN akan hargai bila KTT Asia Timur ini bisa menyetujui pengakuan tingkat pimpinan berkenaan kemauan untuk selalu jadikan kawasan ini sebagai epicentrum of growth," katanya.

Baca Juga: Ternyata Ini Loh 5 Alasan Kenapa Pria Selalu Pandang Fisik Ketika Ingin Mendekati Wanita

Presiden juga ajak beberapa peserta KTT Asia Timur untuk perkuat kerjasama dan tidak pertajam rivalitas untuk merealisasikan dunia sebagai lokasi yang lebih baik untuk semua.

"Saya ajak semua pemimpin untuk memperlihatkan wisdom, untuk memperlihatkan kepimpinannya, supaya pertemuan ini sukses dan berguna nyata untuk masyarakat dunia. Disini warga dunia akan memandang apa kita ialah pimpinan yang mempunyai wisdom untuk jadikan dunia, tempat yang lebih baik untuk semua," katanya.

Dikutip dari situs Kementerian Luar Negeri, EAS adalah satu komunitas regionalisme terbuka yang ada di kawasan Asia Timur semenjak tahun 2005.

Baca Juga: Bikin Bangga Indonesia! Putri Ariani Berhasil Lolos ke Babak Final AGT 2023

Di awal pembentukannya, ada 16 negara peserta EAS, yakni 10 negara ASEAN, Australia, Tiongkok, India, Jepang, Republik Korea, dan Selandia Baru. Amerika Serikat dan Federasi Rusia resmi gabung jadi peserta EAS pada KTT keenam EAS di Bali, November 2011.

EAS adalah komunitas leaders-led summit dengan ASEAN sebagai kemampuan pendorong (driving force) dalam kerja sama dengan beberapa negara anggota yang lain.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Raga Aditya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X