Ubi jalar dikenal memiliki banyak nama , antara lain ketela rambat, huwi boled (Sunda), tela rambat (Jawa), sweetpotato (Inggris) dan shoyo (Jepang). Jenis umbi-umbian ini merupakan sumber karbohidrat, bahkan cukup penting dalam menyokong ketahanan pangan a. Selain karbohidrat sebagai kandungan utamanya, ubi jalar juga mengandung vitamin, mineral, fitokimia (antioksidan) dan serat (pektin, selulosa, hemiselulosa). Jenis ubi yang populer sampai di luar wilayahnya adalah Ubi Cilembu , ubi jalar ras lokal asal Kecamatan Pamulihan, Sumedang. Ubi jalar ini populer di kalangan konsumen sejak tahun 1990-an. Ubi Cilembu merupakan salah satu produk pertanian unggulan bagi di Kabupaten Sumedang, yakni daerah Cilembu yang berada tidak jauh dari kawasan jalur jalan raya Cadas Pangeran (Bandung – Sumedang). Ubi Cilembu berkulit gading, berurat dan panjang, saat dibakar dengan cara dioven akan mengeluarkan cairan serupa madu manis ( peueutan – Sunda ) yang menjadi ciri khas ubi Cilembu. Ubi ini sangat manis dan pulen, berbeda dengan ubi pada umumnya. Rasa manis dari ubi Cilembu akan lebih terasa apabila ubi mentah telah disimpan lebih dari satu minggu.
Menurut catatan yang diperolah BB , ubi Cilembu memiliki kandungan vitamin A 7.100 IU (international unit). Jumlah yang cukup tinggi untuk perbaikan gizi bagi mereka yang kekurangan vitamin A. Umbi-umbian jenis lain, kandungan vitamin A-nya hanya 0,001-0,69 mg per 100 gram. Selain vitamin A yang tinggi, juga mengandung kalsium hingga 46 mg per 100 gram, vitamin B-1 0,08 mg, vitamin B-2 0,05 mg dan niacin 0,9 mg, serta vitamin C 20 mg. Ubi Cilembu lebih istimewa daripada umbi biasanya karena umbi ini bila di panggang dalam oven akan mengeluarkan sejenis cairan lengket gula madu yang manis rasanya. Karena itu, umbi Cilembu disebut juga dengan umbi si madu. Bila umbi pada umumnya manis, rasa manis umbi Cilembu ini lebih manis dan lengket dengan gula madu.
Ubi ini tidak cocok untuk digoreng, karena kandungan gulanya yang tinggi membuat ubi ini sangat mudah “gosong”, juga tidak cocok direbus, karena aroma dari “madunya” akan berkurang, bahkan hilang. Pada umumnya produk ubi Cilembu diperdagangkan dalam bentuk ubi bakar selain diolah dalam bentuk kripik, tape, dodol, keremes, selai, saus, tepung, aneka kue, mie, dan sirup. Ubi Cilembu memiliki nilai ekonomis yang tinggi karena rasa yang khas, manis seperti madu dan legit, struktur dagingnya kenyal dan menarik , hingga sangat digemari oleh pelaku usaha tani dan konsumen.Selain rasa yang sangat manis, warna daging ubi juga cukup menarik , kulit dan daging ubi berwarna krem kemerahan diwaktu mentah dan berwarna kuning bila dimasak dan bentuk ubi panjang berurat. Bentuknya panjang dan kulitnya tak mulus karena ada urat-urat panjang yang menonjol. Ketika dipanggang atau dioven, dari kulitnya yang berwarna gading akan muncul lelehan-lelahan seperti madu.
Ubi Cilembu mempunya nilai ekonomi tinggi bahkan potensial sebagai penghasil devisa melalui ekspor. Ubi Cilembu telah mampu menembus pasar regional maupun internasional. Ubi jalar Cilembu Sumedang sejak lama telah menembus pasar ekspor ke Singapura, Malaysia, Korea dan Jepang. Di Jepang, ubi jalar ini dimanfaatkan sebagai bahan pangan tradisional dan juga diolah menjadi ethanol, bahan baku kosmetik dan minuman khas Jepang, yakni shake. Kalangan industri Jepang menilai ubi Cilembu, sangat bagus dijadikan bahan baku kosmetik dan minuman.
Cara penyimpanan hasil panen ubi Cilembu harus dilakukan dengan baik agar tidak rusak atau busuk. Umumnya dalam kondisi mentah ubi Cilembu bisa bertahan selama 3-4 minggu, jika disimpan dengan cara yang tepat. Cara penyimpanan dengan menyimpannya pada ruangan terbuka dan tidak lembab ,u diberi alas kardus atau karung agar ubi tidak langsung menyentuh lantai yang dapat mengakibatkan ubi terkena hawa dingin dan menjadi lembab/rusak. (E-001) ***