Bisnisbandung.com - Salah satu lokasi wisata yang favorit di Bali adalah Pura Tanah Lot. Meskipun kita pasti tidak dibolehkan masuk ke dalam puranya, bila kita tidak beragama Hindu, namun lokasi di seputar pura memang indah, sehingga sering dijadikan spot foto.
Di area Tanah Lot, juga ada banyak pohon sebagai peneduh, rumput, dan juga ada gazebo tempat kita bisa duduk sambil menikmati pemandangan di Tanah Lot.
Ada dua pura di Tanah Lot, satu di atas bongkahan batu, satu di atas tebing. Pura Tanah Lot merupakan tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut.
Berdirinya Pura Tanah Lot, dikaitkan dengan kedatangan Bhagawan Dang Hyang Nirartha atau disebut juga Dang Hyang Dwijendra, yang menyebarkan agama Hindu dari pulau Jawa ke pulau Bali.
Kedatangan Dang Hyang Nirartha disambut baik Raja Dalem Waturenggong. Adapun alasan Dang Hyang Nirartha datang ke Tanah Lot, karena ia melihat sinar suci yang menuntunnya ke arah laut selatan Bali, dan ia menemukan pantai di desa Beraban, Tabanan Bali.
Baca Juga: Hati-Hati Penipuan! Begini Cara Bedakan BRImo FSTVL Asli vs Palsu agar Tidak Terjebak
Sayangnya Bendesa Beraban Sakti, sangat menentang agama Hindu. Hal ini karena Bendesa Beraban Sakti menganut aliran monotheisme.
Dang Hyang Nirartha melakukan meditasi di atas batu karang yang menyerupai bentuk burung beo. Batu karang itu dipindahkan dengan kekuatan spiritual Dang Hyang Nirartha ke tepi pantai.
Tempat Dang Hyang Nirartha meditasi itulah yang diberi nama Tanah Lot. Pada akhirnya Bendesa Beraban mengakui kesaktian Dang Hyang Nirartha dan memeluk agama Hindu.
Dang Hyang Nirartha meninggalkan Tanah Lot, meninggalkan sebuah keris. Keris tersebut disimpat di Puri Kediri dan dibuatkan upacara keagamaan di Pura Tanah Lot setiap enam bulan sekali. Sehingga hasil panen dari penduduk desa pun melimpah dan mereka hidup sejahtera.
Selendang Dang Hyang Nirartha pun diubah menjadi ular penjaga pura. Ular ini adalah jenis ular laut.
Baca Juga: Hasan Nasbi Ungkap Alasan Maung Jadi Mobil Dinas Resmi para Menteri
Untuk melindungi Pura di Tanah Lot, maka dilakukan proyek pengamanan Daerah Pantai Bali, dengan membuat karang buatan.
Dibuat juga pemecah gelombang di depan Pura Tanah Lot. Ada pula penambahan bangungan berupa Wantilan, Pewaregan, Paebatan, Candi Bentar, penataan areal parkir, penataan jalan dan taman di kawasan Tanah Lot.
Artikel Terkait
Prabowo Semakin Terbuka, Ichsanuddin Noorsy: Begini Visi dan Sisi Aslinya
BRI Cetak Laba Rp45,36 Triliun, Fokus Perkuat Fundamental Kinerja Hingga Akhir Triwulan III 2024
Didiet Adiputro: Prabowo Takkan Lupa Menghargai Jasa Jokowi dalam Kepemimpinan
Debat Pertama Bupati Bandung, Visi 'Menawan' Sahrul-Gun Gun vs. 'Bedas' Dadang-Ali
Hasan Nasbi Ungkap Alasan Maung Jadi Mobil Dinas Resmi para Menteri
Hati-Hati Penipuan! Begini Cara Bedakan BRImo FSTVL Asli vs Palsu agar Tidak Terjebak