Nadia Mayana Siahaan juga memberikan review:
“Suasana cozy buat nongkrong bareng temen. Lokasi nya emang di perumahan jadi cukup jauh dari keramaian. Kamar mandinya bersih banget.”
Review lainnya dari Amos Lim:
“Tempatnya sangat nyaman sekali juga makanan dan minumannya enak-enak pokoknya sangat recommended banget deh...pelayanannya sangat memuaskan.”
Yanwar Iyonk memberikan bintang lima dalam reviewnya dan berkata, “Excellent café, hommy banget, delicious foods. Like it ????????????”
Dalam review Vanessa Anastasia mengatakan, “feels like home. The food, the ambience, everything so comfy.”
Baca Juga: Rocky Gerung: Bank Tanah Seharusnya Hanya Pendataan, Bukan Alat untuk Mengusir Warga
Doa dan Air Mata
Untuk bisa tetap bertahan hingga sekarang dan mendapatkan feedback yang baik dari pembeli ternyata semuanya berjalan dengan doa dan air mata.
Ketika sebuah bisnis keluarga dikembangkan, maka empat kepala (ayah, ibu dan dua anak) bersatu dalam segala perbedaannya.
Ada pertengkaran, ada marah-marahan bahkan sampai menangis bersama. Semuanya menjadi proses yang harus dilalui untuk mematangkan komitmen dan menyatukan hati walaupun beda generasi.
Hingga sampai pada satu titik bahwa semua harus dilakukan sepenuh hati dan secara profesional. Setiap anggota keluarga memiliki bagian dan tanggung jawab kerja yang sama dan seimbang.
Belajar dari hal-hal kecil, untuk kemudian bisa melakukan hal-hal yang lebih besar.
Perbedaan generasi antara orangtua dan anak yang terjadi ternyata malah menguatkan visi mereka, hingga Manna Homecafe tetap bisa melayani pembelinya sampai hari ini.***