Kreatif !! Produsen Batik Ini Usung Tema Cerita Legenda dan Destinasi Wisata

Dikatakan Poppy Sri Hendriani SE, produk batik tulis kisaran harganya Rp 500.000 - jutaan (tergantung dari proses lamanya pembuatan batik tulis).

Sedangkan untuk produk batik cap kisaran harga Rp 80.000 - ratusan ribu (sesuai dengan banyaknya warna yang diinginkan konsumen).

Trend penjualan batik tiap bulannya berbeda - beda tergantung dari momen pameran atau promosi disosmed.

Baca Juga: 6 Tanda Sang Cewek Suka Sama Kamu, Nomor 6 Ketahuan dari Statusnya

Produk batik buatan PT Batik Banyu Amarta dijual didalam negeri.

Produk belum pernah diekspor dikarenakan saat ini sedang menciptakan inovasi baru barang yang akan di ekspor.

"Untuk optimalisasi pemasaran menggunakan penjualan online dan offline. Untuk online memakai media IG (banyuamarta_batik). Juga shopee (banyu.amarta)"

Sedangkan untuk meningkatkan kualitas produk yakni dengan cara selalu membuat motif - motif batik terbaru yang berbeda dari pengusaha batik lainnya dan membuat produk - produk turunan batik yang diminati oleh masyarakat luas.

"Persaingan produk biasanya dengan pengusaha batik lainnya (pesaing lokal) dan juga pesaing dari negara lain (Cina- pesaing impor yang membuat batik printing dengan harga murah)"

Poppy Sri Hendriani SE mengimbuhkan, kendala yang dihadapi dalam produksi biasanya kendala cuaca karena batik itu handmade prosesnya.

Baca Juga: 5 Karakteristik Pria Idaman yang Harus Dimiliki: Ini menjadi Kunci Rumah Tangga Harmonis!

Sedangkan dalam pemasaran kendalanya yakni adanya batik printing dariCina yang menjatuhkan produk lokal.

Peran pemerintah membawa produk batik PT Banyu Amarta ke pameran - pameran di seluruh wilayah Indonesia dan peran perbankan membantu pembiayaan atau modal.

"Faktor yang mempengaruhi penjualan produk adalah minat konsumen. Jadi saya selaku owner batik PT Banyu Amarta harus berinovasi membuat produk - produk baru turunan dari batik, misalnya membuat peralatan rumah tangga bermotif batik, sepatu batik, tas batik, jam batik dan lain-lain", kata Poppy Sri Hendriani SE.