Kisah Sukses Profit Harum Dari Pengusaha Parfum

photo author
- Kamis, 31 Oktober 2019 | 14:15 WIB
parfume
parfume

SEBAGAI band yang tengah naik daun, 7Notes ketika itu banyak mendapat tawaran manggung di berbagai kota. Beda dengan kelompok musik lain yang biasanya membagikan stiker, topi, atau baju kepada para fans, band asal Bandung itu justru memberikan parfum ke penggemar mereka selama tur keliling kota.

Dan hebatnya, sang vokalis, R. Tubagus Wijaya, yang beken dengan panggilan Tebe, yang membuat sendiri minyak wangi tersebut. “Karena, kan, belum pernah ada yang bagi-bagi parfum dan kebetulan saya suka parfum,” katanya.

Siapa sangka, bermula dari produk gratis untuk penggemar 7Notes, kini Tebe bisa mengantongi omzet Rp 2 miliar dari bisnis parfum yang mengusung merek Parfum Gue. Dengan 60 karyawan, sekarang ia memproduksi ratusan ribu botol minyak wangi saban bulan.

Parfum bikin Tebe juga bukan parfum biasa. Soalnya, ia membuat parfum berdasarkan nama, golongan darah, dan jenis kelamin si pemesan.

“Saya tahu bahwa tiap orang punya kecenderungan dalam memilih barang. Misalnya, karakteristik tertentu lebih suka memilih mobil warna hitam, yang lainnya warna putih. Nah, konsep ini saya coba geser ke parfum,” ungkap pria kelahiran Bandung, 17 Agustus 1988, ini.

Tapi, sukses di bisnis parfum tidak Tebe dapatkan dengan cukup membalikkan telapak tangan. Awalnya memang pada 2012, dia mendapat pesanan dari pelawak yang juga anggota DPR Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio untuk membuat parfum yang unik. “Ini titik awal bisnis saya,” ujarnya.

Parfum pesanan Eko Patrio belum jadi, sudah masuk order lain dari band Da Vinci dan kelompok musik lainnya untuk membuat semacam parfum artis.

Tapi, “Saya kurang beruntung karena semua proyek itu gagal, meskipun mereka suka sama wangi parfum buatan saya,” sebut pemilik gelar diploma pemasaran dari Politeknik Pos Indonesia ini.

Meski begitu, ada pesanan yang datang dari Komando Production. Berikutnya dari perorangan.

Melihat pasar yang besar, Tebe mulai serius membesarkan bisnis parfum termasuk melakukan penelitian untuk terus menghasilkan produk sesuai nama, golongan darah, dan jenis kelamin si pemesan.

Rumah angker

Cuma, di tengah karier musiknya yang menanjak, 7Notes bubar di akhir 2012. Itu berarti, Tebe tak lagi punya penghasilan untuk membiayai usahanya.

Beruntung, sang produser yang kini duduk di kursi Presiden Direktur PT Parfum Gue Indonesia, Sovik Nur Kholis, memberi bantuan modal sebesar Rp 6 juta. “Itu saya pakai untuk beli bahan baku dan botol untuk wadah parfum,” katanya.

Saat merintis usaha parfum, dia dibantu Robby Permata Jiwa, gitaris 7Notes, yang sekarang menjabat direktur Parfum Gue. Awalnya, ia menjual produk yang masih bermerk Ikon Parfume lewat aplikasi percakapan BlackBerry Messenger (BBM). Tebe juga dapat bantuan promosi dari beberapa penyiar radio yang dia kenal sewaktu masih nge-band.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X