Sejumlah penyebab kenapa Karya Seni selalu dijadikan sasaran empuk protes para aktivis diantaranya ingin membuat orang memperhatikan masalah iklim.
Baca Juga: Nusron Wahid Optimis Pilpres Satu Putaran Berikut Hasil Survei LSI Denny JA
Kemudian sebagai upaya untuk melakukan kampanye pembangkangan sipil tanpa tindakan kekerasan.
Hingga menyinggung perilaku media yang lebih memperhatikan isu kerusakan Karya Seni berharga dibanding kesejahteraan bumi.
Menurut profesor Leventz Kurnaz, penting bagi Aktivis untuk memikirkan apakah aksinya bisa membangun kesadaran positif atau tidak terkait krisis iklim.
Baca Juga: Rocky Gerung Soroti 'Greenflation', Saya Sudah Ngajar 15 Tahun Baru Dengar Istilah Itu
Profesor pusat studi perubahan iklim itu juga menuturkan aksi seperti ini bisa saja tidak efektif untuk mencapai tujuan kesadaran publik yang diinginkan Aktivis.
"Saya pikir aksi seperti itu menimbulkan rasa antipati di pikiran masyarakat ketimbang simpati," ucap Levent Kurnaz dikutip dari Anadolu Agency.
"Kita harus lebih bijaksana kala mengatakan kepada masyarakat bahwa krisis iklim merupakan masalah penting dibanding rutinitas harian mereka," tambahnya.
Baca Juga: Kembali Berlatih, Marc Klok Nyatakan Kesiapannya Bela Persib Lawan Persis Solo Akhir Pekan Nanti
Kasus penyerangan Karya Seni lukisan Monalisa yang baru-baru ini terjadi di Museum Louvre Perancis bukan pertama kalinya terjadi.
Sebagaimana dilansir dari Artnet, tahun 1914 protes sempat menimpa Karya Seni The Rokeby Venus karya Diego Velazquez.
Alasan protes ini dilakukan oleh Mary Raleigh Richardson untuk menyuarakan penolakannya atas penangkapan Aktivis hak pilih.
Baca Juga: Kenali Ragam Gejala Kecemasan Ringan Dan Cara Mengatasi Kecemasan Ringan
Tak berhenti sampai disitu, lukisan Monalisa juga sempat jadi sasaran protes pada tahun 1974 saat dipamerkan di Museum Nasional Tokyo.