“Terselenggaranya Poland–Indonesia Gaming Roadshow Symposium di Bandung mencerminkan komitmen bersama dalam mengembangkan talenta digital serta memperkuat kerja sama internasional yang mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif,” ujar Iendra Sofyan.
Ia menjelaskan bahwa ekonomi kreatif merupakan bagian dari 17 subsektor, dengan tiga subsektor unggulan yang telah lebih dulu berkembang di Jawa Barat, yaitu fashion, kuliner, dan kriya.
Baca Juga: Adi Prayitno: Serangan Anies ke Prabowo Adalah Sindiran Balik yang Elegan
“Ketiga subsektor ini sudah berjalan dengan baik bahkan didukung oleh OPD lain seperti Dinas Koperasi dan UMKM, Perindustrian dan Perdagangan, serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa yang turut mendorong ekonomi kreatif tersebut,” lanjut Iendra.
Menurutnya, Disparbud perlu mengambil peran lebih besar dalam subsektor lainnya, seperti gim dan arsitektur, yang masih berada di luar tiga subsektor unggulan tersebut.
“Dibandingkan dengan subsektor fashion, kuliner, dan kriya, aktivitas di bidang gim dan aplikasi masih jauh di bawah ketiganya. Dampak ekonominya belum maksimal, namun dari sisi investasi, sektor aplikasi justru paling besar,” jelasnya.
“Potensi untuk mengembangkan game dan aplikasi masih besar, apalagi dampaknya akan menjadi lapangan kerja atau usaha baru. Harapannya, anak-anak muda ini tidak hanya sebagai penikmat atau pengguna game atau aplikasi, namun juga sebagai pembuat yang akhirnya menjadi penghasilan bagi mereka,” ungkap Iendra Sofyan.
“Tantangan digitalisasi ke depan bisa diarahkan kepada hal yang lebih baik lagi, bukan pada hal-hal yang tidak baik,” pungkasnya.
Mengembangkan Ide Game dan Potensi Kreatif
Sementara Sere Kalina, Co-Founder dan CEO Gamecomm Indonesia, menjelaskan bahwa Gaming Roadshow yang diinisiasi oleh Poland Festival menghadirkan dua perwakilan perusahaan gim terkemuka dari Polandia, yakni Gabriela Siemienkowicz dari 11Bit Studios dan Bartosz Kwietniewski dari GOG.com.
“Harapannya dengan mereka datang ke sini, kita bisa belajar dari pengalamannya — sudah bisa dibilang cukup senior di industri game. Perusahaannya juga salah satu leading company di industri game global,” ujar Sere Kalina.
Menurutnya, forum ini menjadi kesempatan penting untuk belajar lebih banyak tentang strategi pemasaran dan pengembangan gim.
“Hari ini kita bisa belajar banyak tentang marketing, tentang strategi yang tepat dalam membuat dan juga memasarkan game. Karena kita lihat industri game Indonesia ini banyak banget game-game bagus. Cuma dalam hal marketing atau promosinya yang kadang kita masih belum berdaya,” jelasnya.
“Kita punya banyak ide kreatif, tapi kalau misalnya nggak bisa dijual, ya orang tidak bisa memanfaatkan atau menggunakannya,” ungkap Sere Kalina.
Baca Juga: Janji Purbaya Bisa Jadi Bumerang, Achmad Nur Hidayat: Prabowo Bisa Kena Getahnya!
Artikel Terkait
Kampus ITB Jakarta Jadi Tuan Rumah Konferensi Internasional MSAT ke-5: Menyatukan Ilmu dan Teknologi Kelautan untuk Tantangan Global
Fitur Lengkap dari Whatsapp Web yang Dapat Membantu Kegiatan Sehari-hari
Radya Labs Gelar Ruang Cipta 2025, Dorong Talenta Digital dan Inovasi AI di Indonesia
AMD Ryzen™ AI 300 Series dan Ryzen™ AI Max Series Hadirkan Lompatan Besar Performa dan Produktivitas dengan Dukungan AI Terdepan
Wow! Ada Promo 10.10, Ini Spesifikasi dan Harga iPhone 17 256GB di Blibli
Apa Itu Web3 yang Ramai Dibicarakan di X? Ini Penjelasan Mudahnya!