Film Thriller Kolaborasi Indonesia-Korea ‘Keadilan: The Verdict’ Hadirkan Reza Rahadian vs Rio Dewanto

bisnisbandung.com - Dua aktor papan atas Indonesia, Reza Rahadian dan Rio Dewanto, dipertemukan dalam proyek film drama thriller terbaru berjudul Keadilan: The Verdict.

Film ini menjadi kolaborasi internasional dengan melibatkan dua sutradara, Yusron Fuadi dari Indonesia dan Lee Chang Hee dari Korea Selatan.

Film ini hadir dengan konsep courtroom drama yang mengedepankan latar ruang sidang. Setidaknya tujuh puluh persen adegan dalam Keadilan: The Verdict mengambil lokasi di ruang pengadilan, menjadikannya tontonan yang sarat ketegangan sekaligus berbeda dari kebanyakan film thriller lokal.

Baca Juga: Skalabilitas Jadi PR Besar Coretax, Pakar IT Ragukan Janji Perbaikan Satu Bulan

Cerita film berpusat pada tokoh Raka, seorang petugas keamanan yang hidupnya berubah drastis setelah istrinya yang sedang hamil menjadi korban kejahatan anak seorang pengusaha kaya.

Dalam perjuangannya mencari keadilan, Raka berhadapan dengan Timo, seorang pengacara licik yang menjadi pembela sang pelaku.

Konflik hukum yang dihadirkan tidak hanya memperlihatkan perjuangan pribadi seorang suami, tetapi juga mengangkat isu keadilan sosial dan kesenjangan kekuasaan.

Baca Juga: Soal Kasus Pembunuhan Kepcab Bank, Tersangka Terkait Komplotan Pembobol Rekening Dormant

Kehadiran Reza Rahadian sebagai Raka diperkirakan mampu memberikan performa emosional yang kuat, mengingat reputasinya sebagai aktor dengan kemampuan akting mendalam.

Sementara itu, Rio Dewanto tampil sebagai Timo, karakter yang penuh intrik dan menjadi lawan tangguh di ruang sidang. Pertemuan dua aktor besar dalam satu layar menjadikan film ini semakin dinantikan.

Dengan tema yang relevan dan eksekusi yang melibatkan sineas lintas negara, Keadilan: The Verdict diprediksi akan menjadi salah satu film drama hukum paling menarik tahun ini.

Film ini dijadwalkan tayang serentak di bioskop seluruh Indonesia mulai 20 November 2025.***

Baca Juga: Kriminolog Soroti Eks Pegawai Masih Kuasai Data Nasabah di Kasus Pembobolan Rekening Dormant