Bisnisbandung.com - Energi kita tidak hanya terkuras saat kita melakukan aktifitas berat seperti olahraga atau hal apapun yang membuat kita lelah, namun ada hal yang tidak pernah kita sadari muncul di dalam diri yaitu vibrasi yang rendah.
Vibrasi ibarat pemancar yang membentuk frekuensi tertentu, secara sederhana kita bisa mengartikan frekuensi sebagai gelombang.
Semakin banyak energi yang bergetar dalam gelombang maka semakin tinggi frekuensinya, semakin rendah energi maka semakin sedikit energi yang bergetar dalam gelombang.
Dengan kata lain, semua manusia dan materi semesta memiliki medan energi yang memiliki frekuensi getaranya sendiri.
Baca Juga: Kenali 5 Pola Pikir Pengusaha Yang Harus Anda MIliki Bila Ingin Menjadi Pengusaha Sukses
Vibrasi yang rendah sangat mudah membuat tubuh merasa lelah sehingga jika terakumulasi membuat diri menjadi merasa berada pada satu dimensi selalu dalam kegagalan yang berulang dan tidak beruntung.
Iri dengki adalah perasaan tidak nyaman saat kamu melihat orang lain lebih sukses, bahagia, segala impian dan Cita-citanya tercapai dalam segi materi atau apapun melebihi dari kondisi suksesnya kamu saat ini.
Perasaan iri dan dengki akan menghambat kamu dalam mendatangkan rejeki dan menuju kesuksesan, karena di dalamnya tersebut mendatangkan emosi dan energi negatif.
secara tidak langsung kamu telah membenci kesuksesan yang diraih orang tersebut, hal ini tentunya memunculkan kontradiksi di dalam diri.
Disisi lain kita ingin sukses seperti pencapaianya, namun disatu sisi lain juga kita tidak menyukai dengan kesuksesan dia, konflik diri seperti ini sangat menguras energi.
Baca Juga: Cara Merubah Pola Pikir Dewasa, Dengan 10 Cara Di Bawah Ini Bisa Kamu Coba!
Kesuksesan menjadi sangat sulit karena pikiran bawah sadar menjalankan fungsi proteksi diri agar kita tidak mengalami penderitaan karena mencapai hal yang tidak disukai, yaitu kesuksesan.
Jika pikiran bawah sadar tidak setuju dengan hal tersebut, maka pikiran sadar tidak akan pernah bisa menang. Karena faktanya 88% pikiran bawah sadar lebih banyak mempengaruhi perilaku manusia dibandingkan pikiran sadar yang hanya memiliki pengaruh 12%.
Apapun yang diyakini oleh pikiran bawah sadar akan terbentuk menjadi kebiasaan, ketika sudah menjadi kebiasaan maka otomatis kebiasaan inilah yang akan selalu memaksa untuk kembali kepada rutinitas kebiasaan tersebut.