Bisnisbandung.com – Ada beberapa tanda kamu terkena manipulasi psikologis atau love bombing yang kadang tidak disadari oleh banyak, sehingga mereka merasa pasangannya sangat baik padahal suka menyakiti.
Penting untuk mengetahui seputar tanda kamu terkena manipulasi psikologis atau love bombing, sebab dengan mengetahui ciri di bawah ini maka setidaknya bisa sedikit sadar dan mulai bersikap tegas.
Berikut 4 tanda kamu terkena manipulasi psikologis atau love bombing yang banyak terjadi dalam suatu hubungan.
Baca Juga: Tak Perlu Kaya Dan Rupawan, Coba 7 Trik Psikologi agar disukai banyak orang
Sebelum itu, pahami dulu bahwa love bombing merupakan taktik manipulatif yang digunakan oleh seseorang kepada pasangannya, dimana pelaku love bombing berusaha untuk terus menerus memberikan pujian, perhatian, janji manis, hadiah, dan sebagainya.
Hal ini dilakukan pelaku untuk membuat kamu tertarik padanya, membuat kamu tidak bisa kehilangan dirinya, membuat kamu menjadi bergantung dengan dia.
1. Kamu akan dipuji secara berlebihan, tapi itu hanya sebagai tameng untuk menutupi kesalahannya
Ketika kamu merasa sudah dispesialkan oleh si pasangan kamu dan merasa dia sangat mencintaimu, kemudian ada sebuah kejadian dia melakukan kesalahan besar lalu kamu marah, dia akan bilang "Maafkan aku, aku sangat mencintaimu".
Satu kali kamu maafkan tapi dia selalu berbuat kesalahan yang sama, kamu maafkan dia terus, tanpa berpikir bahwa dia itu sudah memanipulasimu.
Kamu harus memutuskan hubungan dengannya, berhentilah menyakiti dirimu sendiri dan mulai mencari jalan hidup yang lebih tulus dan tidak sekadar memberi pujian semu.
2. Ketika dia melakukan kesalahan, yang dijadikan korban itu kamu bukan dia melainkan kamu sendiri
Pasanganmu yang berbuat salah namun dia yang menyalahkan kamu, itulah salah satu bahaya dari love bombing.
Baca Juga: Kenali 8 Ciri-Ciri Pria Berwibawa, Apakan Anda Salah Satunya?
Contohnya adalah pasanganmu selingkuh dari kamu, namun ketika dia kepergok bukannya mengakui kesalahannya melainkan dia malah menyalahimu.
Dengan mengatakan, "Ini salah kamu, kamu protektif, kamu orangnya udah gak perhatian lagi, kamu gak bisa ngertiin aku, kamu gak support aku, jadinya kamu yang salah bukan aku".