3. Harus mempelajari lingkungan dan budaya baru
Sebagai seorang yang tinggal dalam satu lingkungan yang sama sepanjang hidupnya, akan sangat sulit sekali jika harus mempelajari lingkungan dan budaya baru saat memutuskan untuk menikah.
Mempelajari lingkungan dan budaya baru pasangan kita akan sangat berguna untuk lebih mengenal pasangan kita nantinya. Tetapi prosesnya yang tidak mudah dan terkadang melelahkan seringkali menjadi pemicu perselisihan dalam pernikahan sehingga membuat satu tahun pertama pernikahan akan sangat berat.
Baca Juga: Dalam Ragam Gelombang Pernikahan, Penting Untuk Merawat Kesetiaan Untuk Pasangan
4. Banyak ekspektasi yang ingin dicapai
Kalau sudah menikah, aku ingin begini. Jika sudah menikah, pasti akan begitu. Begitu banyak ekspektasi yang tercipta dalam diri mengenai pernikahan dan juga terhadap pasangan.
Dan ketika ekspektasi itu tidak tercapai, otomatis akan menimbulkan rasa kecewa dan marah serta rasa tidak puas terhadap pasangan, yang tidak jarang akan menjadi pemicu pertengkaran dalam rumah tangga.
Baca Juga: Untuk Yang Sedang Mempersiapkan Pernikahan, Berikut Ragam Makna Warna Yang Dalam Pesta Pernikahan
5. Kurang waktu bersama pasangan
Banyaknya mimpi dan tujuan yang inginkan diwujudkan hingga lupa untuk lebih banyak menghabiskan waktu dengan pasangan.
Kurangnya waktu bersama pasangan berarti kurangnya komunikasi dalam hubungan pernikahan. Sedangkan komunikasi adalah kunci keharmonisan dan kelanggengan rumah tangga.
Ketika komunikasi sudah jarang dilakukan, perasaan-perasaan negatif dan mengganggu yang ingin disampaikan dan diluapkan akan menggunung, dan ketika saatnya meledak, pasti akan menyebabkan pertengkaran yang tidak ada habisnya, sehingga membuat satu tahun pertama pernikahan terasa sangat berat.
Baca Juga: Memiliki pernikahan impian? Simak tips memilih wedding organizer berikut ini
6. Hanya melihat kekurangan dari diri pasangan
Setiap manusia diciptakan dengan segala lebih dan kurangnya. Begitu pula dengan kamu dan pasanganmu.