Bisnisbandung.com - Kepribadian ganda disebut gangguan identitas disosiatif. Kondisi ini disebabkan pengalaman traumatis yang terjadi berulang di masa kecil.
Faktor resiko kepribadian ganda adalah kekerasan emosional dalam bentuk verbal atau fisik, pelecehan seksual, pola asuh yang membuat takut, bencana alam, perang, penculikan, atau penyiksaan, dan prosedur medis yang menakutkan.
Kepribadian ganda biasanya sangat berbeda. Dimana kepribadian lain disebut sebagai alter ego.
Pada saat alter ego mengambil alih kesadaran penderita menjadi pribadi lain dengan nama, usia, jenis kelamin dan sifat yang berbeda.
Orang yang berkepribadian ganda bisa memiliki tingkah laku yang sama sekali berbeda.
Baca Juga: Bagaimana Menjadi Pasangan yang Langgeng Menurut Pakar Cinta
Bahkan saat berada pada kepribadian yang berbeda, penderita bisa tidak mengenal orang-orang terdekatnya.
Kepribadian ganda tidak terkait ritual budaya ataupun agama dan berbeda dengan fenomena kesurupan.
Kepribadian ganda tidak terkait dengan konsumsi alcohol, obat ataupun kelainan medis fisik.
Orang dengan kepribadian ganda kadang mengalami amnesia akan kejadian yang membuat ia trauma.
Orang dengan kepribadian ganda sulit membedakan antara halusinasi dan kenyataan.
Penderita kepribadian ganda juga bisa lupa akan kejadian yang baru saja terjadi.
Baca Juga: Tips Cantik : 3 Rekomendasi Lip Cream Cocok Untuk Bibir Hitam
Ada juga gejala lain seperti gangguan cemas, depresi, delusi, menyakiti diri sendiri ataupun mencoba bunuh diri.