Maka disini ada nilai plusnya bagi kamu yang suka melukis, kamu tidak dibayar saja sudah bahagia apalagi dibayar, bahagia kuadrat. Betul apa betul.
Dengan cinta yang mendalam pada dunia lukis melukis, kamu akhirnya melahirkan karya terbaik, sehingga karyamu dibayar mahal oleh kolektor lukisan terbesar sampai jutaan dolar.
Wuih... Keren gak tu. Intinya kamu mengerjakan sesuatu itu bukan demi uang, tapi karena kesenanganmu, karena passion. Malah kamu dapat cuan melimpah.
Bagaimana dengan pekerjaanmu sekarang, sudah passionmu atau belum? Kalo belum, tinggalkan dan carilah bidang yang kamu sangat senang, disitu kamu akan hebat.
Baca Juga: Moral Values Kita Seberapa? Bagaimana Cara Menyelaraskannya?
2. Bakat Alami
Kadang kita terlalu memaksakan diri untuk berjuang pada suatu profesi. Hal ini dianalogikan seperti mur dan baut.
Baut yang kebesaran tidak akan bisa masuk pada mur yang kecil. Setengah hidup pun kamu paksakan tidak akan masuk.
Bagitulah kamu yang terlalu bekerja keras siang malam, tapi sebenarnya kamu kurang puas dengan hasilnya. Sebagai karyawan misalnya tidak bisa menunjukkan performa bagus.
Sehingga terus ditekan oleh atasan. Bukan karena kamu malas atau lalai. Kamu sudah berusaha serius tapi tak kunjung bisa berhasil sesuai dengan maunya bos.
Sebabnya karena kamu bukan ahli di bidang pekerjaan itu. Sehingga sekeras apapun kamu berusaha akan sulit mendapat hasil yang memuaskan.
Baca Juga: Apa Itu Personal Value? Harus Terbuka Atau Tertutup?
Memang ada si yang akhirnya berhasil, tapi butuh waktu lama dan dia tidak akan bisa menikmati prosesnya selama berlangsung.
Lalu apa seharusnya yang bisa kita lakukan. Cari dan temukan bakat alamiah kamu, lalu berfokuslah disitu dan jadilah expert atau ahli.
Bayak orang terlalu sibuk memikirkan cara agar bisa berhasil pada pekerjaan yang bukan keahliannya. Sehingga tidak kunjung memperolehnya. Maka, jika ingin hidup lebih maju, segera dapatkan bidang pekerjaan yang sesuai dengan bakat alami yang kamu miliki.