Pernikahan alias wedding mengarah pada upacaranya alias akad atau pesta, sementara perkawinan alias marriage adalah kehidupan setelah pernikahan tindakan kalian sejalan.
Dengan kesiapan untuk menikah, kamu akan mulai berpikir mulai dari lamaran pernikahannya dan hal yang kalian harapkan bersama.
Setelah itu kesiapan ini juga bermakna bahwa masing-masing siap menjalani bimbingan atau konseling pranikah.
Baca Juga: Waspada Red Flag! 5 Ciri Kalau Dia Cuma Mau Coba-Coba Denganmu, Ga Ada Perasaan Tulus Sama Sekali!
3. Sudah tidak ada perasaan jaim
Cobalah mulai tanyakan pada diri sendiri apakah masih bisa jadi diri sendiri atau tidak saat bersama pasangan.
Karena bagaimanapun, pasangan yang baik akan selalu mendukung apapun pilihan dan mencintai dengan apa adanya.
Seseorang yang siap menikah akan berani untuk menunjukkan kebiasaan sehari-hari yang biasa dilakukan.
Baca Juga: Tata Letak Konser & Harga Tiket Coldplay di Jakarta Bocor di Medsos?!?!
Dia akan mengajakmu untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik saat bersama pasangan yang benar-benar dicintai tidak perlu lagi memikirkan masalah jaim atau jaga image.
4. Saling membahas tentang pernikahan
Lamaran sejatinya bukanlah kejutan seperti pesta ulang tahun, mungkin cara dan waktu melamarnya memang kejutan tapi topik untuk menikah sebaiknya memang bukan kejutan.
Pasangan yang memang benar-benar siap menikah yang memang sudah sering membahas perkawinan dan berumah tangga bukannya menghindar apalagi menolak membahasnya.
Jangan melamar tanpa perasaan dan situasi yang jelas dan apa yang pasangan kalian inginkan dari hubungan kalian.