Baca Juga: Ternyata Ini 10 Sifat Asli Bawaan Wanita Libra Yang Tak Banyak Orang Tau (Part 1)
Biasanya, pasangan diharuskan untuk berkompromi dengan rutinitas dan konflik baru yang terkadang terlihat sepele, seperti tugas siapa yang bertanggung jawab membuang sampah, seberapa sering mengunjungi orang tua masing-masing, atau masalah dalam hubungan seksual.
Ketika memasuki tahun kelima hingga kedelapan, salah satu atau kedua pihak pasangan mulai merasakan kegelisahan, seperti merasa bahwa aturan dan rutinitas dalam rumah tangga tidak lagi cocok, muncul perbedaan prinsip, meragukan pernikahan, hingga merasa kurang puas satu sama lain.
Apabila pasangan tidak berhasil menjalin komunikasi yang baik dalam menghadapi masalah-masalah tersebut, pernikahan akan menghadapi tantangan terbesarnya, yaitu sering bertengkar, saling menjauhkan diri, dan akhirnya berakhir dengan perceraian.
Selain rutinitas dan aturan rumah tangga yang tidak cocok, terdapat beberapa hal yang menjadi fokus utama selama sepuluh tahun awal pernikahan. Fokus-fokus tersebut tidak menutup kemungkinan bisa menjadi pemicu perceraian selanjutnya.
Salah satu fokus utama yang bisa menjadi pemicu perceraian adalah kurangnya komunikasi yang efektif antara pasangan.
Ketika pasangan tidak mampu atau tidak mau berbicara terbuka tentang masalah atau perasaan mereka, maka masalah yang belum terselesaikan dapat menjadi bola salju yang semakin membesar, sehingga akhirnya mempengaruhi kestabilan pernikahan.
Selain itu, kurangnya pemahaman dan penerimaan terhadap perbedaan antara pasangan juga bisa menjadi penyebab perceraian.
Ketika pasangan memiliki nilai-nilai, keyakinan, atau harapan yang berbeda, dan mereka tidak mampu menghadapinya dengan bijaksana, maka konflik yang terjadi bisa merusak hubungan pernikahan.
Baca Juga: Kenali Lebih Jauh, Berikut 7 Tanda pasangan Kamu Berkencan Dengan Wanita Lain
Masalah finansial juga seringkali menjadi faktor utama yang menyebabkan perceraian. Ketika pasangan menghadapi masalah keuangan, seperti utang yang menumpuk, ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan hidup, atau perbedaan pendekatan dalam mengelola keuangan, hal ini bisa menimbulkan stres, konflik, dan ketidakharmonisan dalam rumah tangga.
Selain itu, perubahan peran dan tanggung jawab setelah memiliki anak juga bisa menjadi pemicu perceraian.
Ketika pasangan menjadi orang tua, dinamika dalam rumah tangga berubah, dan kadang-kadang pasangan tidak mampu mengatasi perubahan tersebut dengan baik, sehingga mempengaruhi hubungan pernikahan mereka.
Terakhir, ketidaksetiaan atau perselingkuhan juga merupakan faktor utama yang bisa menyebabkan perceraian.