Wanita yang suka playing victim juga cenderung menggunakan emosi mereka untuk mempengaruhi orang lain.
Mereka dapat memanipulasi situasi dengan mengeluarkan emosi yang intens, seperti marah, menangis, atau merasa terluka, untuk membuat orang lain merasa bersalah atau memberikan simpati pada mereka.
Mereka dapat mengandalkan emosi mereka sebagai senjata untuk mendapatkan perhatian, dukungan, atau keuntungan dalam hubungan.
Baca Juga: Ini Jalan Ninjamu, Strategi Membuat Pasangan Merindukan Anda
Mengabaikan atau Menyembunyikan Kelemahan atau Kekurangan Sendiri
Ciri lain dari wanita yang suka playing victim adalah mereka cenderung mengabaikan atau menyembunyikan kelemahan atau kekurangan mereka sendiri.
Mereka ingin terlihat sempurna atau tidak bersalah di mata orang lain, sehingga mereka cenderung menyembunyikan bagian-bagian dari diri mereka yang dianggap sebagai kelemahan atau kekurangan.
Mereka dapat mengklaim bahwa mereka selalu menjadi korban dalam situasi apa pun, tanpa mengakui bagian dari diri mereka sendiri yang mungkin juga berkontribusi terhadap masalah.
Menggunakan Strategi Manipulatif untuk Mencapai Tujuan
Wanita yang suka playing victim juga cenderung menggunakan strategi manipulatif untuk mencapai tujuan mereka.
Baca Juga: Berikut Cara Menjadi Pribadi Menarik Agar Anda Populer Dalam Pergaulan
Mereka dapat memanfaatkan peran sebagai korban untuk mendapatkan simpati, perhatian, atau dukungan dari orang lain.
Mereka mereka dapat mengancam untuk mengakhiri hubungan, melakukan drama, atau mengancam untuk melukai diri sendiri sebagai cara untuk mempengaruhi pasangan mereka.
Mereka juga bisa menggunakan teknik manipulatif lainnya, seperti berbicara dengan nada yang sangat emosional, menghindari konfrontasi langsung.
Bahkan berbicara tentang perasaan mereka secara dramatis untuk mempengaruhi orang lain.