Disitu ia menceritakan pengalamannya sering dianggap remeh, dipandang sebelah mata, seakan-akan tidak akan bisa berkontribusi apapun.
Disamping ia adalah seorang artis yang kerjanya hanya bisa akting saja, mana mampu bersaing diperusahaan besar, jadi staf lagi.
Baca Juga: Menarik! 3 Cara Elegan Merespon Orang yang Tidak Bisa Menghargai Diri Kita Saat Berbicara
Namun Dian kala itu tidak menyerah, dia terus berusaha berbuat yang terbaik, hingga akhirnya dia mampu menunjukkan 'taji' nya.
Dia mengesampingkan statusnya sebagai seorang entertainer dengan menunjukkan bahwa ia bisa tanpa embel-embel keartisan yang melekat pada dirinya.
Pada akhirnya benar, ia mampu menunjukkan kehebatannya walau masyarakat telah memberi stigma "seorang artis bisa apa."
Perlahan-lahan ia membungkam pandangan orang yang skeptis bahwa seorang selebriti tidak akan bisa profesional bekerja sebagai staf di perusahaan.
Baca Juga: Pelajari Sebelum Terlambat! Inilah 8 Cara Yang Bisa Meningkatkan Jiwa Kepemimpinan Anda
Sejak saat itu, Dian dinobatkan sebagai seorang staf terbaik di perusahaan tempatnya bekerja karena telah berhasil melampaui target kerja yang diberikan padanya.
Maka dengan demikian Dian berani mengatakan didalam kehidupan nyata sebetulnya kegagalan itu tidak ada.
Lantas apa? kegagalan itu tak ada di kehidupan nyata, yang ada hanyalah "belum berhasil."
Disinilah mindset seorang pemenang ditunjukkan, bahwa kata gagal itu hanya istilah semata, tidak ada jalan buntu.
Bila kita menemui gagal coba lagi, terjatuh lanjut lagi, terhalang batu sibakkan melangkah lagi dan seterusnya sampai berhasil.***