Apa yang bisa ibu lakukan untuk membantu kamu merapikannya? Ayo kita merapikan bersama-sama." Pernyataan seperti ini akan membuat anak merasa nyaman dan terbantu.
Baca Juga: Jangan Langgar Aturan! Kemenparekraf Siap Tindak Tegas Pelanggaran Wisatawan Mancanegara
6. “Bukan begitu caranya, sini biar ibu saja yang melakukannya!” kamu mau anakmu terus-terusan tidak bisa karena tidak belajar bagaimana caranya?
Seringkali orang tua mengucapkan kalimat ini ketika mereka tidak sabar melihat cara kerja anak mereka.
Misalnya, ketika seorang ibu meminta anaknya untuk menggunting atau melipat sesuatu, tapi ternyata anak tersebut tidak melakukannya dengan benar.
Akhirnya, kalimat tersebut diucapkan, yang sebenarnya merupakan kesalahan besar.
Dampaknya, anak tidak tahu bagaimana melakukan dan menyelesaikan suatu tugas dengan benar dan tidak diberi kesempatan untuk berkembang.
Sebaliknya, orang tua sebaiknya melakukan pendekatan kolaboratif dengan mengajak anak untuk mengerjakan tugas bersama dan menjelaskan cara melakukannya.
Baca Juga: Ketua KPU Tegaskan, Pemilu Tetap Berjalan Sesuai Agenda yang Telah Ditetapkan !!
7. “Kamu nakal!” dan segala macam label negatif tentang diri anak akan menyakiti perasaan mereka. Karena bukan masalah sepele, kamu harus mulai menghentikan kebiasaan ini
Anak dapat diibaratkan seperti spons, yang menyerap segala hal yang ada di sekitarnya, terutama label yang diberikan oleh orangtua mereka.
Jangan kaget jika si kecil menjadi seseorang dengan label yang telah diberikan, seperti gemuk, nakal, jelek, atau bodoh.
Oleh karena itu, ubahlah kata-kata kamu menjadi penuh dengan energi positif.
Daripada mengatakan "kamu bodoh!", akan lebih baik jika kamu mengatakan "kalau kamu belajar dengan rajin, kamu bisa mendapatkan nilai yang lebih baik dari ini. Toh kamu sebenarnya juga pintar." Ungkapan seperti itu lebih menyenangkan didengar dan memberikan kesan yang lebih menenangkan.***