Dalam slow living, value terpenting adalah menghabiskan waktu bersama orang terdekat.
Dalam slow living, bukan berarti bermalas-malasan. Slow living justru mendorong anda mengalokasikan waktu secara efektif dan fokus pada apa yang anda lakukan saat ini.
Bekerja efektif akan mempercepat durasi anda menyelesaikan pekerjaan. Anda akan lebih mudah mencapai target pekerjaan.
Dalam slow living bukan berarti menunda pekerjaan. Anda tetap menyelesaikan pekerjaan sesuai deadline.
Dalam slow living, anda memahami cara mengatur prioritas dan menentukan mana yang paling penting untuk diselesaikan lebih dahulu.
Slow living bisa diterapkan dalam wilayah perkotaan ataupun pedesaan.
Sementara frugal living, adalah gaya hidup yang menekankan pengelolaan keuangan bijak dan hemat.
Frugal living artinya memprioritaskan pengeluaran sesuai kebutuhan sehari-hari.
Frugal living juga upaya mengurangi dampak lingkungan. Di dalamnya mencakup mengurangi konsumsi plastic, mendukung produk lokal dan daur ulang produk.
Baca Juga: Resmi! Prabowo Subianto Lantik Pimpinan Baru KPK, Ini Susunannya
Dalam frugal living, kita hanya membeli barang yang dibutuhkan, menghindari pemborosan, mencari alternative yang lebih murah, memperbaiki kebiasaan finansial, menjaga keseimbangan keuangan,
Frugal living membuat anda bisa menghemat pengeluaran, meningkatkan tabungan,mengurangi hutang, berfokus pada kebutuhan utama.
Untuk memulai frugal living, buatlah anggaran, kurangi pengeluaran rutin. Carilah alternative yang lebih murah, memperbaiki kebiasaan, menjaga keseimbangan antara pengeluaran dan pendapatan.
Dalam frugal living, perlu anda terapkan disiplin dalam pengeluaran, memiliki tujuan finansial yang jelas,mampu mengendalikan diri, tidak tergoda oleh gaya hidup konsumtif.