Bisnisbandung.com - Ada satu kebiasaan yang bisa menghambat perkembangan diri kita dalam berbagai aspek.
Kebiasaan ini bukan hanya menurunkan produktivitas, tetapi juga mengurangi kebahagiaan.
Bahkan, kebiasaan ini dapat membuat ilmu pengembangan diri menjadi tidak efektif. Kebiasaan yang dimaksud adalah hidup di bawah garis. Apa maksudnya?
Bayangkan ada garis imajiner dalam hidup kita yang membedakan antara mereka yang bertanggung jawab atas hidupnya dan mereka yang tidak.
Orang-orang di atas garis adalah mereka yang mengambil tanggung jawab penuh atas kehidupan mereka.
Mereka percaya bahwa nasib mereka ada di tangan mereka sendiri dan menyadari bahwa tanggung jawab adalah kemampuan untuk memilih respon. Karena itu, mereka proaktif dalam mengarahkan hidup mereka sesuai keinginan.
Sebaliknya, mereka yang hidup di bawah garis cenderung tidak mau bertanggung jawab atas hidup mereka.
Mereka sering melihat diri mereka sebagai korban yang tidak memiliki pilihan. Kebiasaan ini dikenal dengan istilah BEJ: Blaming (menyalahkan), Excusing (beralasan), dan Justifying (membenarkan).
Contoh-contohnya meliputi: "hidup saya begini gara-gara dia" (blaming), "saya tidak bisa belajar digital marketing karena saya tidak paham teknologi" (excusing), dan "wajar dia sukses, dia kan punya privilese" (justifying).
Ketika Anda melakukan BEJ, Anda menghambat diri sendiri dari belajar dan berkembang.
Anda secara tidak sadar mensabotase peluang Anda untuk naik ke tingkat yang lebih tinggi.
Padahal, setiap manusia memiliki kemampuan untuk memilih tindakannya sendiri.
Kita memiliki kebebasan untuk hidup di atas garis dan memanfaatkan kebebasan ini untuk mengembangkan diri serta mencapai kebahagiaan.
Baca Juga: Sering Jadi Penyebab Kegagalan, Ini 7 Kebiasaan Buruk yang Harus Dihilangkan