Selanjutnya Baby Boomer mereka yang lahir tahun 1946-1964 mempunyai persentase 11,56%, Post Gen-Z setelah tahun 2013 10,88%.
Baca Juga: Trik Besarin Badan Bagi Si Kurus
Dan yang terakhir Pre Boomer menduduki peringkat terbawah dengan populasi 1,87% kelahiran setelah tahun 1946.
1. Gen-Z dan usia produktif
Dengan jumlah populasi Gen-Z yang berada di angka 74,93 juta unggul jauh dibanding generasi milenial sampai pre boomer.
Jumlah ini berbanding terbalik dengan persentase Gen-Z yang ada di dunia kerja yang justru didominasi generasi milenial.
Baca Juga: Trik Besarin Badan Bagi Si Kurus
Setidaknya mereka hanya menyumbang sekitar 12,5% dari keseluruhan tenaga kerja di Indonesia sehingga angka pengangguran semakin bertambah dari tahun ke tahun.
Dari jumlah kecil tersebut, berdasarkan Deloitte 36% pekerja Gen-Z merasa mudah lelah dan tidak suka dengan pekerjaannya.
Pada akhirnya akan berujung ke Quiet Quitting atau eksplisit merupakan perasaan bosan sehingga mereka mudah resign dari kantor.
Baca Juga: Apa Yang Terjadi Pada Tubuh Kita Saat Kita Patah Hati?
2. Kesehatan mental dan kesepian
Gen-Z mudah sekali merasa ngeluh, capek, dan burnout bukan hanya karena pekerjaannya melainkan diduga punya hubungan kurang harmonis dengan dirinya sendiri.
Dianggap terlalu lembek, lemah, manja, untuk bertahan kerasnya kehidupan di jaman sekarang membuat Gen-Z seringkali merasa galau.
Hal ini telah dibuktikan dari survei Cigna International Health dimana Gen-Z disebut sebagai generasi paling stres mencapai 91%.