bisnisbandung.com - Pakar keuangan dan ekonomi, Ferry Latuhihin, menyoroti dampak kebijakan Donald Trump terhadap posisi Amerika Serikat di dunia.
Menurutnya, pendekatan Trump yang cenderung proteksionis dalam kebijakan ekonomi dan politik telah menyebabkan negara tersebut semakin terisolasi.
Salah satu contoh nyata adalah kebijakan tarif impor tinggi yang diterapkan Trump terhadap produk-produk China, bahkan mencapai 100%.
Baca Juga: Palestina Jauh dari Kata Aman, Israel Mengingkari Perjanjian Gencatan Senjata
Kebijakan ini tidak hanya menargetkan China, tetapi juga sekutu-sekutu Amerika seperti Eropa, Meksiko, dan Kanada dengan tarif yang mencapai 40%.
Langkah ini, menurut Ferry, justru merugikan rakyat Amerika sendiri karena daya beli masyarakat kelas menengah menurun akibat mahalnya harga barang impor.
Ferry juga menyoroti peran BRICS (Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) yang kini berkembang menjadi blok ekonomi sekaligus politik.
Menurutnya, ketakutan Amerika terhadap kekuatan baru seperti China menjadi pemicu kebijakan agresif yang bertujuan membendung pertumbuhan ekonomi negara tersebut.
Baca Juga: Jadi Wajah Jawa Barat, Banjar Akan Dipoles! Dedi Mulyadi Siapkan Strategi
Padahal, dalam beberapa dekade terakhir, China telah mengalami pertumbuhan ekonomi luar biasa, dengan pendapatan per kapita mencapai 12.000 dolar hanya dalam 40 tahun, sementara Eropa membutuhkan waktu 200 tahun untuk mencapai level serupa.
Lebih lanjut, Ferry menjelaskan bahwa kebijakan luar negeri Amerika selama ini menjadikannya sebagai "polisi dunia."
Namun, dengan munculnya kekuatan-kekuatan baru seperti BRICS, dunia kini bergerak menuju sistem multipolar yang lebih seimbang.
“Nah, kalau balik lagi ke BRICS, saya melihat sebetulnya ini bagus, dalam arti bisa menjadi kekuatan pengimbang dari kekuasaan Amerika,” terangnya dilansir Bisnis Bandung dari youtube Helmy Yahya, Kamis (30/1/25).
Baca Juga: Jebakan Politik Jokowi untuk SBY? Rocky Gerung: Sertifikat HGB Pagar Laut Terbit di Era AHY