bisnisbandung.com - Pembangunan infrastruktur terus menjadi sorotan dalam diskusi ekonomi nasional. Bagi para pengusaha muda, infrastruktur bukan sekadar proyek pembangunan fisik, melainkan elemen strategis yang dapat menjadi game changer bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Salah yang menyoroti hal ini adalah Pandu Patria Sjahrir, seorang pengusaha muda sekaligus keponakan dari Luhut Binsar Pandjaitan, ia melihat infrastruktur sebagai peluang besar bagi sektor swasta.
Dalam pandangannya, investasi infrastruktur bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga harus melibatkan sektor swasta untuk menciptakan efisiensi dan mempercepat pertumbuhan.
Baca Juga: Donald Trump vs Kebijakan Global, Yanuar Rizky: Indonesia Harus Pasang Strategi Jitu!
“Nah, kemarin tuh Pak Presiden bagus, speech di Kadin, bicara di mana infrastruktur, di mana private sector bisa ikut involve,” ujar Pandu Patria Sjahrir dilansir Bisnis Bandung dari youtube Faizal Akbar Uncensored, Jumat (31/1/25).
“Itu buat saya juga game changer. Apakah itu mau di tol road, atau even port, ataupun even airport hal-hal seperti ini menurut saya sih very good initiative,” sambungnya.
Menurutnya, ketika sektor swasta terlibat, proyek-proyek infrastruktur bisa lebih efektif dan berorientasi pada hasil jangka panjang.
Baca Juga: Jokowi Terus Cawe-Cawe, Ray Rangkuti: Sampai Kiamat?
Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam menarik investasi untuk berbagai proyek strategis nasional.
Pandu juga menyoroti bagaimana inisiatif pemerintah dalam membuka peluang investasi di sektor infrastruktur telah mendorong minat investor global.
Dengan adanya keterlibatan sektor swasta, berbagai proyek seperti jalan tol, pelabuhan, dan bandara bisa berkembang lebih pesat.
Selain itu, digital infrastructure juga menjadi perhatian penting, mengingat biaya pembangunan infrastruktur digital di Indonesia relatif tinggi dibanding negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.
Baca Juga: DPR Tak Bicara, Adi Prayitno: 100 Hari Prabowo-Gibran Tanpa Pengawasan?
“Indonesia digital infrastructure, by the way, sebenarnya cost untuk membangunnya lebih mahal karena kita banyak tarif-tarif, even dengan tarif-tarif lebih mahal dari Johor Baru, lebih mahal dari Singapura,” terangnya.
Artikel Terkait
Pahami Etika Komunikasi Formal Untuk Kesuksesan Bisnis Anda!
Ini Dia Cara Menemukan Peluang Bisnis Di Sekitar Anda
Aguan Buka Suara Terpaksa Investasi di IKN Karena Jokowi, Rocky Gerung: Secara Bisnis Tidak Sehat
Susun Rencana Bisnis 2025 Untuk Anda Bisa Meraih Tujuan Anda!
Langkah Usaha Agar Sukses di 2025, Konsultan Bisnis Bongkar Empat Strategi Penting
Perang Sumber Bisnis Bagi Amerika Serikat, Ketergantungan Dunia pada Senjata AS