teknologi

Gedung Putih mengatakan terbuka untuk pembatasan yang lebih ketat pada Aplikasi Sosial Media TikTok

Rabu, 1 Maret 2023 | 12:15 WIB
Aplikasi TikTok yang makin populer kini terancam dibatasi di Amerika Serikat (Unsplash /Olivier Bergeron)

Bisnisbandung.com - Aplikasi TikTok yang kini semakin populer menghadapi ancaman pembatasan di Amerika Serikuta.

Pernyataan tentang kemungkinan pembatasan tersebut muncul ketika UU Pembatasan terhadap TikTok sedang dibahas di Kongres Amerika Serikat.

Gedung Putih menyampaikan terbuka terhadap peluang membatasi TikTok menyusul undang-undang untuk melarang aplikasi milik China di Amerika Serikat mulai dibahas di Kongres AS.

Baca Juga: Lawan Irak, Tim U-20 Optimis Sajikan Penampilan Terbaik dan Hasil yang Terbaik

Layanan berbagi video memiliki lebih dari satu miliar pengguna di seluruh dunia, termasuk lebih dari 100 juta di AS, di mana ia telah menjadi kekuatan budaya, terutama di kalangan anak muda, yang telah menimbulkan peringatan di kalangan legislator.

Pemerintahan Presiden Joe Biden berupaya menghalangi China dan negara lain untuk "berusaha memanfaatkan teknologi digital dan data Amerika dengan cara yang menghadirkan risiko keamanan nasional yang tidak dapat diterima," kata sekretaris pers Gedung Putih Olivia Dalton pada hari Selasa dikutip tim redaksi bisnisbandung.com dari Aljazeera.

“Kami akan terus melihat tindakan lain yang dapat kami ambil dan itu termasuk bagaimana bekerja dengan Kongres mengenai masalah ini,” kata Dalton kepada wartawan di atas Air Force One.

Baca Juga: Untuk Kelancaran Haji 1444 H, Kemenag Bentuk Tim Penyelesaian Dokumen dan Pemvisaan Jemaah Haji Reguler

Komite Urusan Luar Negeri DPR akan memberikan suara Selasa malam tentang undang-undang yang diperkenalkan oleh Partai Republik yang akan memberi Biden wewenang untuk langsung melarang TikTok di AS.

RUU itu kemudian akan mendapat suara penuh di Dewan Perwakilan Rakyat, di mana pengesahannya juga mungkin terjadi.

Tampil tangguh di China adalah salah satu masalah langka dengan potensi dukungan bipartisan di DPR dan Senat yang dikelola Partai Republik, di mana Partai Demokrat Biden memegang mayoritas.

Baca Juga: Kebiasaan Pria yang Kurang Disukai Tapi Wanita Tetap Menerima, Ini 5 Alasannya

Serikat Kebebasan Sipil Amerika mengatakan menentang RUU yang baru-baru ini diperkenalkan, dengan alasan itu akan mengekang kebebasan berbicara.

“Kongres tidak boleh menyensor seluruh platform dan mencabut hak konstitusional warga Amerika atas kebebasan berbicara dan berekspresi,” kata Jenna Leventoff, penasihat kebijakan senior ACLU.

Halaman:

Tags

Terkini