Bisnisbandung.com – X-Trans CMOS adalah sensor yang dikembangkan oleh Fujifilm, berdasarkan teknologi film. X-Trans mengontrol moiré sambil mencapai resolusi tinggi tanpa menggunakan low-pass filter.
X-Trans CMOS 5 HR yang menggunakan sensor back-illuminated yang saling bertumpuk (stacked layer back-illuminated) yang mampu membuat proses membaca 4 kali lebih cepat dibandingkan seri sebelumnya dan 30 kali lebih cepat dibandingkan seri awalnya.
X-Trans CMOS 5 HR mempunyai resolusi 40.2 MP yang menghasilkan gambar yang sangat berkualitas dengan resolusi tinggi tanpa mengorbankan signal-to-noise rasio.
Baca Juga: 10 Fakta Menarik Tentang Seorang Penyendiri, Mereka Tidak Selalu Introvert lho!
Sensor pada X-Trans CMOS 5 HR mempunyai peningkatan pada struktur pixelnya sehingga membuat cahaya masuk lebih efisien ke dalam sensor.
ISO 125 yang sebelumnya sebagai sensitivitas tambahan sekarang adalah standar sensitivitas pada sensor ini.
Mari kita lihat juga bagaimana perkembangan sensor X-Trans CMOS ini sejak jaman foto memakai film.
Baca Juga: 4 Tips Menjalani Hidup dari Marcus Aurelius Filsuf Stoa, Merangkul Takdir dengan Bijaksana
1970-1990 Fujifilm menjadi memimpin industri fotografi dengan silver halide film.
1999 mengembangkan Super CCD, sensor yang menggunakan pixel segi delapan bukan persegi panjang, dengan mengorbankan resolusi diagonal, hal ini memungkinkan untuk mencapai resolusi horizontal dan vertikal yang lebih tinggi dibandingkan dengan sensor tradisional dengan jumlah pixel yang setara.
2008 mengembangkan Super CCD EXR, sensor yang di desain sebagai “three in one” menggabungkan keunggulan resolusi tinggi, sensitivitas tinggi, dan rentang dinamis lebar.
Baca Juga: 7 Cara Tingkatkan Vibrasi Spritual, Demi Membangun Ketenangan Jiwa
2012 mengembangkan sensor pertama X-Trans CMOS yang dikenalkan pada kamera X-Pro 1.
2013 mengembangkan sensor X-trans CMOS II dengan fase pendeteksian pixel.